Yeon Doo yang kembali ke sekolah segera menuju ke
ruangan klub Baekho dengan percaya diri. Dia mendorong pintu dan menyapa
anggota klub Baekho.
“Hai, tetanggaku yang jahat~”
Anggota klub Baekho melongo. Yeon
Doo membawa masuk meja dan kursinya dan menggesernya sampai ke depan Soo Ah
duduk. Soo Ah bertanya kenapa Yeon Doo ada di klub Baekho, Yeon Doo menjawab
bahwa dia mendaftar untuk menjadi anggota klub Baekho.
“Kang Yeon Doo, kami adalah Baekho.”
Soo Ah berkata dengan nada sombong.
“Aku tahu, kalian bukan Real King.”
Yeon Doo mengeluarkan formulir
pendaftaran masuk klub Baekho ke atas meja Soo Ah. Yeol tersenyum mengejek,
mengatakan hebat sekali Yeon Doo tiba-tiba jadi anggota Baekho. Soo Ah
menjelaskan kalau Teon Doo tidak masuk kualifikasi (tidak pintar, kaya dan
sebagainya), tapi Yeon Doo menyela bahwa dia sudah membaca persyaratannya dan
kualifikasi yang dimaksud Soo Ah tidak ada.
Ha Joon kesal, lalu berdiri
menghampiri Yeon Doo dan menyuruhnya keluar. Yeon Doo menolak, jadi Ha Joon
berteriak kencang mengusir Yeon Doo. Yeon Doo ikut kesal lalu menggigit tangan
Ha Joon. Heh. Ha Joon menyebut Yeon Doo ‘Gadis Gila’. Sementara Yeol Cuma
menyaksikan hal itu dengan tangan kanan menumpu dagunya.
Akhirnya Yeon Doo diseret Guru Im
keluar ruangan klub Baekho dan digiring masuk ruang guru. Ternyata di sana ada
ibu Yeon Doo yang tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu hanya gara-gara
nilainya jelek. Ibu Yeon Doo berteriak marah pada Guru Im. Dia memaksa pihak
sekolah mengeluarkan surat pindah karena dia tidak bisa membiarkan anaknya
dididik oleh guru dan sekolah seperti SMA Sevit. Tapi tahu-tahu Yeon Doo
berbisik kalau dia tidak ingin pindah. Ibu Yeon Doo dan hadirin yang berada di
ruangan itu melongo.
“Pokoknya pindah!!!” Ibu Yeon Doo
berteriak kepalang marah.
Yeon Doo dan ibunya duduk di taman
sekolah. Ibunya baru sadar kalau sebenarnya tadi dia sangat ketakutan merasa
dan sudah berlebihan (haha, tapi aku salut dia bisa teriak demi membela anaknya
padahal aslinya dia takut). Dia menghibur anaknya dan membolehkan anaknya ikut
klub Rel King kalau memang Yeon Doo suka menari, dengan satu syarat, Yeon Doo
harus berjanji supaya tidak terluka (awalnya aku menduga kalau syarat yang
diberikan ibunya adalah NILAI AKADEMIK. Tapi ternyata ibunya hanya meminta
supaya Yeon Doo tidak terluka perasaannya. Aku terharu).
Yeon Doo belum menyerah masuk klub
Baekho. Kali ini dia bahkan membawa kantung tidur dan selonjoran di lantai
karena meja dan kursinya sudah diungsikan.
Guru Im yang kesal lalu menghukum
Yeon Doo untuk memegang papan bertuliskan ‘Mohon antre’ di kantin saat jam
makan. Guru Im mengawasi sambil duduk di salah satu meja. Soo Ah dan teman klub
Baekho-nya menatap remeh. Ha Joon dan Yeol juga sedang ada di kantin. Yeol
tersenyum seolah bangga dengan semangat Yeon Doo.
Yeon Doo ketahuan membalik tulisan ‘Tolong
antre’ dengan tulisan lain (mungkin tentang klub Real King?). Yeon Doo dihukum
membersihkan lapangan basket. Teman-teman klub Real King-nya ikut membantu.
Selanjutnya mereka dihukum menyiram
tanaman dengan menggunakan selang, tapi mereka malah main semprot-semprotan air
dan tidak sengaja mengenai Ha Joon dan Yeol yang kebetulan lewat. Ha Joon emosi
tapi Yeol menahannya, dan berkata kalau Real King hanya bertingkah sesuai umur
mereka. Ha Joon bengong dengan kata-kata Yeol. Lalu mereka kembali berjalan.
Guru Im memergoki Real King yang
bermain-main dengan air. Dia berusaha menangkap Yeon Doo. Yeon Doo lari menaiki
tangga dank arena tidak hati-hati, akhirnya dia menabrak Yeol yang sedang
berjalan. Yeon Doo jatuh menimpa Yeol seperti kejadian skandal foto itu.
Yeol menyeringai kecil pada Yeon Doo yang mukanya sudah memerah malu. Dia
menggoda Yeon Doo kenapa mereka selalu jatuh pada posisi seperti itu. Lalu dia
mulai menghitung. Kali ini, Yeon Doo lebih sigap dan langsung berdiri di
hitungan Yeol yang ke 1.
Yeol tersenyum senang melihat Yeon
Doo yang salah tingkah. Yeon Doo lalu mendapati Dong Jae berjalan ke arahnya
sambil melempar yakult. Yeon Doo dan Dong Jae berjalan bersama sambil menikmati
yakult mereka. Yeol melihatnya penasaran.
Yeol yang penasaran lalu mencoba
mencicipi yakult di kantin (lihat dong matanya yang bersinar-sinar persis anak
kecil. Aduhh, mas Won Geun cute banget sih?~). Ha Joon semacam syok karena
tingkah Yeol.
Yeol meminum yakult itu dan
ekspresinya langsung ‘berbunga-bunga’(?)
Dong Jae membantu Yeon Doo
mengeringkan rambutnya. Yeon Doo kembali curhat soal Real King. Dong Jae
menyemangati Yeon Doo.
Di kamarnya, Soo Ah sedang galau
karena gagal tes wawancara masuk universitas (Sekolah Ivy). Dia protes pada
Dir. Lee yang sudah dibayar mahal tapi belum bisa memastikan kelulusan tesnya.
Yeon Doo mencegah Soo Ah yang mau
keluar kamar. Dia menyerahkan sapu dan alat pel. Tapi Soo Ah menepisnya. Soo Ah
berkata meremehkan Yeon Doo. Yeon Doo tidak tinggal diam. Dia mengejek Soo Ah
tidak pantas berada di urutan ke 2. Dia akan bertahan di SMA Sevit supaya bisa
melihat kegagalan Soo Ah dan menunggu Soo Ah minta maaf padanya.
Dir. Lee ada di sekolah. Dia
berpapasan dengan Yeol dan Ha Joon. Lalu dia memanggil Yeol dan berkomentar
kalau Yeol terlihat jauh lebih tampan dari fotonya. Dir. Lee kemudian
menyerahkan kartu namanya dan menyuruh Yeol bergabung di firmanya. Setelah itu
dia menemui kepala sekolah untuk membicarakan tentang wawancara Soo Ah untuk
masuk Sekolah Ivy.
Yeon Doo menatap sedih
barang-barang berharganya yang dimasukkan Soo Ah dan kroninya ke mesin cuci. Barang-barang
yang berhubungan dengan Real King dan bahkan pialanya juga ikut dimasukkan.
Yeon Doo berkata bahkan anjing liar saja punya aturan berkelahi. Mereka tidak
akan menyentuh barang berharga anjing lain. Salah satu temannya Soo Ah
berkomentar bahwa semua barang berharga Yeon Doo adalah sampah. Yeon Doo
memanas dan berusaha merebut buku-buku mereka. Tiba-tiba Real King ikut
membantu merebut buku itu. Yeon Doo berhasil balas dendam.
Real King duduk bersama menikmati
suasana malam di tribun sekolah. Yeon Doo berterima kasih atas bantuan
teman-temannya. Tiba-tiba Joon Soo, salah satu anggota klub Real King melempar
pigura foto Real King yang dipegangnya. Dia berkata dengan nada putus asa,
sudah saatnya mereka berhenti bermimpi dan bersekolah layaknya murid lain. Lalu
dia pergi meninggalkan teman-temannya.
Real King (sekarang minus Joon Soo)
kembali dihukum karena jogetjoget di koridor sekolah. Guru Im memberi opsi
hukuman mereka : lari, menulis surat permintaan maaf atau membersihkan gedung
olahraga. Real King berdiskusi.
“Kita sudah membersihkan gedung
olahraga. Menulis surat permintaan maaf? Aku tidak tahu seberapa banyak. Bagaimana
kalau lari? Kebetulan cuacanya sedang bagus.” Usul Yeon Doo. LOL banget dia
ini.
Guru Im kesal dan berkata mereka
itu sedang disuruh memilih hukuman, bukan sedang merencanakan kencan. Hahaha.
Real King emang koplak.
Lalu kepala sekolah mengumumkan
kalau Real King disuruh ke klub Baekho karena ada yang ingin dia bicarakan.
Real King, Baekho, kepala sekolah
dan Guru Im berkumpul di ruangan klub Baekho. Kepala sekolah memerintahkan agar
Real King dan Baekho bergabung membentuk tim cheerleading sekolah. Tentu saja
kedua belah pihak menolak. Yeol berkata tidak masuk akal klub belajar seperti
Baekho tiba-tiba menjadi tim cheerleading.
Kepala sekolah menjelaskan ini
karena kekacauan yang dibuat Real King. Jadi jika Yeon Doo ingin Real King
kembali, maka Real King harus bersatu dengan Baekho untuk tim cheerleading. Yeon
Doo hampir saja setuju, tapi Yeol langsung memotong kalimatnya. Yeol terlihat
kesal, lalu dia mengeluarkan ponsel dan kartu nama milik Dir. Lee, lalu
meneleponnya. Dia bicara satu kalimat, lalu membiarkan Dir. Lee mengeluarkan
kalimat rayuannya untuk mengajak Yeol bergabung dengan firmanya, supaya Yeol
juga bisa masuk Sekolah Ivy. Tanpa salam penutup, Yeol langsung memutus
teleponnya dan tertawa sinis menatap kepala sekolah.
Yeol mengatakan dengan blak-blakan
tentang motif asli kepala sekolah membentuk tim cheerleading. Itu karena ada
salah satu dari mereka yang ingin masuk Sekolah Ivy, dan karena Ivy secara
khusus menyukai alumni dari klub cheers, maka orang itu pasti memanfaatkan tim
ini demi kelancarannya.
Yeol menyuruh mereka menebak siapa
orangnya. Yeon Doo sudah bisa menarik kesimpulan bahwa orang itu adalah Kwon
Soo Ah. Soo Ah yang terpojok, lalu pergi keluar dari ruangan itu.
Bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar