Sabtu, 17 Oktober 2015

[Sinopsis] Sassy, Go Go! (발칙하게 고 고!) Episode 4 part 1






Di tengah kekacauan karena wali murid Baekho banyak yang protes terhadap kerja Guru Nam, tiba-tiba Guru Yang datang dan mengabarkan bahwa Pak Joo dari Dinas Pendidikan datang. Kepala sekolah kalang kabut, lalu mencoba berbasa-basi dengan Pak Joo. Pak Joo mengatakan bahwa dia menerima laporan soal SMA Sevit yang memanipulasi nilai murid pilihannya untuk masuk universitas bergengsi. Guru Yang pura-pura tidak terjadi apa-apa. Kepala sekolah mencari-cari alasan bahwa muridnya akan mengikuti kompetisi atletik. Ibu Soo Ah ikut maju dan memberikan alasan bahwa wali murid terlalu senang karena anak mereka bisa mengikuti kompetisi ini sebagai anggota cheerleading.

Pak Joo lalu mengatakan akan merekam kegiatan mereka untuk broadcasting. Karena jarang sekali SMA di Korea yang punya tim cheerleading. Kepala sekolah dan wali murid terkejut.

Tiba-tiba Guru Nam menginterupsi pembicaraan dengan mengatakan bahwa dia sudah akan berhenti sebagai instruktur cheerleading. Tapi wali murid malah berakting bahwa mereka tadi hanya bercanda. Guru Nam memanfaatkan kesempatan ini dengan mengatakan jika mereka serius dan tetap ingin dia mengajar cheerleading SMA Sevit, dia ingin mengajukan syarat khusus.



Syarat itu membuat kepala sekolah menjerit histeris di kantornya (sampe aku kira aku sedang nonton film horor). Guru Nam ingin menjadi juri penilaian, tapi kepala sekolah keberatan karena Guru Nam bukan guru tetap. Guru Nam mengancam akan mengadakan wawancara dengan pihak stasiun tv (untuk membeberkan dugaan manipulasi nilai), jadi kepala sekolah terpaksa menyetujuinya.

Pihak broadcasting acara ’60 Menit Global News’ mulai mengadakan rekaman dan wawancara dengan beberapa murid SMA Sevit, kepala sekolah yang melihatnya langsung menyuruh Guru Im untuk mencari tahu siapa dalang yang sudah membocorkan masalah itu ke Dinas Pendidikan. Dia juga mengatakan butuh beberapa orang tambahan untuk menjadi anggota cheerleading.


Di ruang Baekho (yang dijadikan tempat pertemuan tim cheerleading), Guru Nam terlihat asik membaca komik. Dia bahkan tertawa-tawa dengan posisi seenaknya. Anggota cheerleading heran melihat tingkah ajaib Guru Nam.
Yeon Doo mengingatkan bahwa mereka harus tetap latihan, apalagi waktunya sudah hampir habis. Guru Nam malah bersiap-siap akan pulang. Dia memberi tugas saling mengenal antara sesama anggota tim. Dia mengatakan tugas itu penting karena Real King dan Baekho saling bersaing, jadi dengan saling mengenal, mereka bisa mengetahui kelemahan lawan mereka.


Kepala sekolah memanggil Guru Yang ke ruangannya. Mengatakan Guru Yang harus menjadi Pembina tim cheerleading karena kebanyakan dari mereka adalah murid kelasnya. Guru Yang harus setuju karena kontraknya sudah hampir habis. Dia hanya perlu mengawasi Real King agar tidak mengganggu Baekho dan menyebabkan anggota Baekho menjadi stress. Guru Yang memasang ekspresi masam. Baik Baekho dan Real King adalah muridnya, tidak mungkin dia membedakan perlakuan terhadap mereka.


Yeol dan Ha Joon berjalan di belakang Yeon Doo dan Dong Jae. Sepertinya mereka (Yeol) sengaja mengikuti Yeon Doo dan Dong Jae untuk mendengar percakapan mereka. Yeon Doo kesal karena Dong Jae dikeluarkan dari tim basket padahal dia adalah andalan tim. Yeon Doo berkata dia akan membantu Dong Jae untuk mendapatkan kembali posisinya di tim basker tapi Dong Jae bilang tidak perlu. Yeon Doo terus menyalahkan dirinya, tapi Dong Jae bilang dia tidak apa-apa.


Sementara itu, di koridor sekolah lantai atas, para murid yang kebagian tugas piket mulai membersihkan lantai. Hyosik dan Seung Won (anngota Real King) malah bermain perang-perangan dengan menggunakan sapu pel. Mereka bermain penuh semangat hingga kain pel mereka saling tersangkut satu sama lain tapi mereka tetap tidak berhenti bermain.


Di bawah, Ha Joon mulai bertanya apakah Yeol serius tertarik dengan Yeon Doo, karena Yeol bahkan masuk tim cheerleading. Yeol menjawab sejak dia bertemu Yeon Doo, dia jadi tertarik pada gadis itu. Ha Joon berkata apa Yeol tidak terganggu karena Yeon Doo dekat dengan Dong Jae. Yeol hanya memperhatikan Yeon Doo yang terlihat sangat akrab dengan Dong Jae.


Hyosik dan Seung Won masih terus bermain dengan sapu pelnya. Hingga akhirnya mereka tidak sengaja memecahkan kaca jendela dan pecahannya jatuh tepat di atas Yeon Doo. Yeol, Dong Jae dan Ha Joon ikut panic melihatnya. Begitu pecahan kaca itu hampir mengenai Yeon Doo, Yeol refleks menggunakan punggungnya untuk melindungi Yeon Doo. Dong Jae hanya bisa bengong karena dia tidak bisa membantu Yeon Doo.





Di RS, Yeon Doo meringis melihat Yeol yang sedang diobati (hebat juga kepalanya Yeol sama sekali gak luka :p ). Guru Yang juga ada di sana. Setelah selesai diobati, Yeol izin pergi ke toilet dan Yeon Doo menyusulnya. Yeol terlihat tersenyum jail dan ternyata dia berencana bolos.


Di kamarnya, Dong Jae terlihat trauma dengan kejadian yang menimpa Yeon Doo tadi. Dia ingin membantu Yeon Doo tapi karena fobianya, dia jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Dia mencoba menelepon Yeon Doo tapi tidak diangkat.
Flashback ; Di sebuah taman, seorang gadis kecil (Yeon Doo?) mengajak Dong Jae bermain. Dong Jae menolak tapi gadis itu terus memaksanya. Dong Jae kecil kesal lalu tidak sengaja mendorong gadis itu hingga jatuh dari tempat yang cukup tinggi. Gadis kecil itu akhhirnya dirawat di RS dan sejak saat itu Dong Jae jadi trauma dan takut menyentuh/disentuh orang lagi.

End of flashback.

Yeon Doo memanggil-manggil Yeol untuk kembali ke sekolah. Yeol menolak karena dia tidak ingin melewatkan kesempatan emas. Dia mengajak Yeon Doo ikut bolos kalau Yeon Doo ingin berterima kasih karena Yeol sudah menyelamatkannya.

Yeol minta ditraktir makanan mahal. Yeon Doo meringis karena harus mengeluarkan banyak uang untuk mentraktir Yeol. Guru Yang menelepon Yeon Doo tapi Yeol segera mematikan panggilan itu.


Mereka berdua pergi ke pasar tradisional. Yeon Doo terlihat ingin mencoba jajanan pasar tapi Yeol menariknya mendekati kerumunan yang ternyata sebuah acara menari lagu trot (lagu jadul). MC mengatakan hadiah utamanya adalah stereo. Yeon Doo tertarik untuk ikut karena dia butuh stereo untuk menggantikan stereo Real King yang sebelumnya rusak.

Yeon Doo maju ke atas panggung. Begitu musik dihidupkan, dia mulai menari mengikuti irama lagu trot tanpa malu. Yeol menonton di antara para pengunjung yang kebanyakan ahjumma. Dia berusaha menutupi wajahnya karena malu dan takut ketahuan. Tapi begitu melihat Yeon Doo yang menari, dia pun tanpa sadar tersenyum (kau sudah jatuh cinta, Nak~).

Tiba-tiba MC menghentikan musik dan mengatakan jika Yeon Doo mengajak kawannya, dia akan secara otomatis mendapatkan stereo. Langsung mengejar Yeol yang berusaha kabur sambil mengatakan kalau dia bukan dari SMA Sevit. Tapi akhirnya Yeol berhasil dipaksa Yeon Doo naik ke panggung. Yeol yang pasrah akhirnya dengan malu-malu mengikuti gerakan Yeon Doo.




Yeol dan Yeon Doo menaiki bus untuk pulang ke asrama. Alih-alih mendapat stereo, ternyata mereka malah mendapat rice cooker ukuran jumbo. Yeon Doo menyalahkan Yeol yang tidak becus menari sehingga mereka hanya mendapatkan rice cooker. Mereka terus berdebat tentang siapa yang seharusnya membawa rice cooker jumbo itu. Sampai akhirnya mereka tertidur dengan kepala mereka yang saling bersandar satu sama lain (so cute~).



Yeol terbangun dan tersenyum saat menyadari Yeon Doo masih tidur dengan kepala yang bersandar di bahu Yeol. Perlahan Yeol memindahkan rice cooker itu ke pangkuannya supaya Yeon Doo bisa nyaman tidurnya. Lalu Yeol kembali menyandarkan kepalanya ke Yeon Doo dan melanjutkan tidurnya.


Mereka berdua tiba di sekolah. Guru Yang ternyata sudah menunggu mereka dan memarahi mereka karena tidak memberi kabar apapun padanya dan malah membolos. Yeon Doo minta maaf dan sudah bersiap dengan hukuman. Tapi Guru Yang berkata setidaknya mereka memberitahu kalau ingin bolos jadi dia juga bisa ikut bolos. LOL.


Hyosik, Seung Woo dan juga Dong Jae menunggu kepulangan Yeon Doo sambil harap-harap cemas. Begitu melihat Yeon Doo dan Yeol datang, mereka langsung mengerubungi Yeon Doo dengan pertanyaan. Guru Yang memanggil Hyosik dan Seung Woo untuk menulis surat permintaan maaf (karena insiden kaca jendela itu). Dong Jae bertanya tentang keadaan Yeon Doo. Yeol meletakkan rice cooker jumbo yang dibawanya ke lantai dengan setengah dihempas (sepertinya dia cemburu, haha) dan berkata pada Yeon Doo kalau dia masuk duluan.

Yeon Doo menceritakan dengan antusias soal rice cooker itu. Dong Jae mengamati telapak tangan kiri Yeon Doo yang ada plesternya. Ternyata Yeon Doo juga terkena pecahan kaca itu walau tidak separah Yeol. Dong Jae ingin menyentuh plester itu tapi diurungkannya. Fobianya belum bisa sembuh.



Di kamarnya, Yeon Doo mengobati luka di telapak tangannya (itu rice cooker kenapa juga ditaroh di kasur?). Yeon Doo mengamati lukanya lalu dia teringat dengan kejadian hari itu. Dimulai dari insiden kaca jendela dan Yeol merelakan punggungnya untuk melindungi Yeon Doo. Lalu mereka menghabiskan waktu seharian bermain di pasar. Yeon Doo tersenyum geli.

Senyum yang tiba-tiba berubah menjadi tawa yang keras. Yeon Doo tertawa-tawa sambil memeluk rice cookernya, membuat Soo Ah, Na Yeon dan Mi Young yang sedang belajar di kamar itu terganggu. Mi Yeoung menegur Yeon Doo, Yeon Doo lalu minta maaf kelewat santai. Lalu kembali senyum-senyum.


Di kamar asrama laki-laki juga sama. Yeol mengamati pemandangan malam hari dari jendelanya sambil tersenyum mengingat momennya bersama Yeon Doo. Ha Joon berkata itu pertama kalinya Yeol tertawa dan tersenyum seperti itu. Lalu dia ikut tertawa kecil.


Tim cheerleading yang sedang berkumpul di ruang latihan terheran-heran melihat Guru Nam yang menari-nari ala Michael Jackson. Lalu tiba-tiba Dong Jae datang, mengatakan akan bergabung dengan tim cheerleading. Guru Nam mempersilakan Dong Jae bergabung karena Dong Jae pemain basket yang pasti berguna untuk tim. Dia belum tahu tujuan Dong Jae masuk tim itu adalah untuk menyembuhkan fobianya.

Guru Nam lalu bertanya pada tim itu apakah mereka sudah saling mengenal. Tapi ternyata tidak satupun yang melakukan tugasnya. Guru Nam menghukum mereka dengan cara dijemur sambil lompat-lompat. Sementara dia duduk santai mengawasi sambil mengenakan sunblock dan payung.

Guru Yang datang menegur Guru Nam kalau Guru Nam sudah berlebihan menghukum mereka. Jika orangtua mereka tahu, mereka bisa marah. Guru Nam bilang itu keinginan tim cheerleading sendiri. Dia sudah memberi tahu cara agar mereka tidak terhindar dari hukuman fisik, yaitu dengan poin pinalti (haha, sama aja boong!).


Akhirnya tim cheerleading kembali ke ruangan mereka untuk tugas saling mengenal. Baekho dan Real King duduk berhadapan. Mereka mulai mengeluarkan pertanyaan masing-masing. Na Yeon bertanya pada Hyosik tentang pelajaran favoritnya, Hyosik menjawab dia suka Bahasa Inggris, Bahasa Korea dan Matematika (sepertinya dia menggunakan permainan kata karena dia menyingkat ketiga mata pelajaran itu),
Hyosik bertanya pada Tae Pyung (anggota Baekho yang berkacamata) tentang penyanyi favoritnya, Tae Pyung (tentu saja) menjawab A Pink dengan malu-malu, Yeon Doo lalu berkomentar selera Tae Pyung bagus juga (haha, Eunji!). Tae Pyung bertanya pada Da Mi siapa nama nenek moyangnya, Da Mi menjawab nama sepupu saja dia tidak tahu, apalagi nama nenek moyang. Haha, konyol.
Da Mi lalu bertanya pada Yeol apakah Yeol memiliki pacar. Yeol melirik Yeon Doo dan menjawab dia tidak yakin, tapi ada seorang gadis yang ingin dia kisseu. Semua langsung heboh. Sementara Yeon Doo malah tertunduk dengan pipi yang memerah malu (ngerasa ya?).
Dong Jae mangajak Yeon Doo ke UKS karena dia mengira Yeon Doo demam sampai wajahnya memerah. Yeol tersenyum melihat reaksi Yeon Doo. Ha Joon juga menyadari situasi itu.



Guru Nam mencontohkan salah satu gerakan keseimbangan dalam cheerleading. Semua kagum melihat betapa lenturnya guru Nam. Guru Nam lalu menyuruh mereka berlatih dengan pasangan mereka untuk besok. Semua protes, apalagi mereka harus berpasangan dengan tim lawan mereka.  Mungkin Yeol dan Yeon Doo yang paling bisa menerima keadaan itu (ihirr~), tapi Soo Ah merasa tersiksa melihat pasangannya adalah Dong Jae. Haha.

Malamnya, Dong Jae berlatih menghilangkan fobianya dengan cara membayangkan bahwa boneka yang ada di hadapannya adalah orang. Keringatnya sampai merembesi baju.





Kepala sekolah bersama Guru Im memeriksa CCTV untuk menghapus rekaman-rekaman yang memperlihatkan perseteruan antara Real King dan Baekho. Dia memarahi Guru Im yang belum juga menghapus video-video itu, karena bisa gawat kalau ketahuan oleh Dinas Pendidikan. Apalagi mereka akan direkam oleh program tv ’60 Menit Global News’.


Guru Im ditugaskan memeriksa dan menghapus video yang tidak diperlukan dan bisa menimbulkan kecurigaan. Terlihat rekaman seorang murid perempuan yang berdiri membelakangi posisi kamera. Guru Im merasa rekaman itu tidak perlu dihapus karena tidak mencurigakan. Lalu dia memutuskan untuk memesan kopi terlebih dulu sebelm melanjutkan tugasnya. Dia meninggalkan komputer itu dengan video rekaman tadi di layarnya.

Guru Yang menyuruh Yeol dan Yeon Doo untuk membuat surat keterangan saksi insiden kaca jendela itu. Mereka menulisnya di ruang guru.

Yeol yang merasa bosan karena Yeon Doo pergi ke kamar kecil akhirnya memutuskan untuk sekedar jalan-jalan di ruang guru. Lalu matanya menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya di meja Guru Im. Rekaman video yang setelah diperhatikannya, adalah rekaman Soo Ah yang mengambil handuk milik Ha Joon yang penuh lumuran darah.


Bersambung ke part 2

151017, 05.08 WIB
Ujen/박수잔

Tidak ada komentar:

Posting Komentar