Di tengah kekacauan karena wali murid Baekho banyak
yang protes terhadap kerja Guru Nam, tiba-tiba Guru Yang datang dan mengabarkan
bahwa Pak Joo dari Dinas Pendidikan datang. Kepala sekolah kalang kabut, lalu
mencoba berbasa-basi dengan Pak Joo. Pak Joo mengatakan bahwa dia menerima
laporan soal SMA Sevit yang memanipulasi nilai murid pilihannya untuk masuk
universitas bergengsi. Guru Yang pura-pura tidak terjadi apa-apa. Kepala
sekolah mencari-cari alasan bahwa muridnya akan mengikuti kompetisi atletik.
Ibu Soo Ah ikut maju dan memberikan alasan bahwa wali murid terlalu senang
karena anak mereka bisa mengikuti kompetisi ini sebagai anggota cheerleading.
Pak Joo lalu mengatakan akan merekam kegiatan mereka
untuk broadcasting. Karena jarang sekali SMA di Korea yang punya tim
cheerleading. Kepala sekolah dan wali murid terkejut.
Tiba-tiba Guru Nam menginterupsi pembicaraan dengan
mengatakan bahwa dia sudah akan berhenti sebagai instruktur cheerleading. Tapi
wali murid malah berakting bahwa mereka tadi hanya bercanda. Guru Nam
memanfaatkan kesempatan ini dengan mengatakan jika mereka serius dan tetap
ingin dia mengajar cheerleading SMA Sevit, dia ingin mengajukan syarat khusus.
Syarat itu membuat kepala sekolah menjerit histeris
di kantornya (sampe aku kira aku sedang nonton film horor). Guru Nam ingin
menjadi juri penilaian, tapi kepala sekolah keberatan karena Guru Nam bukan
guru tetap. Guru Nam mengancam akan mengadakan wawancara dengan pihak stasiun
tv (untuk membeberkan dugaan manipulasi nilai), jadi kepala sekolah terpaksa
menyetujuinya.
Pihak broadcasting acara ’60 Menit Global News’
mulai mengadakan rekaman dan wawancara dengan beberapa murid SMA Sevit, kepala
sekolah yang melihatnya langsung menyuruh Guru Im untuk mencari tahu siapa
dalang yang sudah membocorkan masalah itu ke Dinas Pendidikan. Dia juga
mengatakan butuh beberapa orang tambahan untuk menjadi anggota cheerleading.
Di ruang Baekho (yang dijadikan tempat pertemuan tim
cheerleading), Guru Nam terlihat asik membaca komik. Dia bahkan tertawa-tawa
dengan posisi seenaknya. Anggota cheerleading heran melihat tingkah ajaib Guru
Nam.
Yeon Doo mengingatkan bahwa mereka harus tetap
latihan, apalagi waktunya sudah hampir habis. Guru Nam malah bersiap-siap akan
pulang. Dia memberi tugas saling mengenal antara sesama anggota tim. Dia
mengatakan tugas itu penting karena Real King dan Baekho saling bersaing, jadi
dengan saling mengenal, mereka bisa mengetahui kelemahan lawan mereka.
Kepala sekolah memanggil Guru Yang ke ruangannya. Mengatakan
Guru Yang harus menjadi Pembina tim cheerleading karena kebanyakan dari mereka
adalah murid kelasnya. Guru Yang harus setuju karena kontraknya sudah hampir
habis. Dia hanya perlu mengawasi Real King agar tidak mengganggu Baekho dan
menyebabkan anggota Baekho menjadi stress. Guru Yang memasang ekspresi masam. Baik
Baekho dan Real King adalah muridnya, tidak mungkin dia membedakan perlakuan
terhadap mereka.
Yeol dan Ha Joon berjalan di belakang Yeon Doo dan
Dong Jae. Sepertinya mereka (Yeol) sengaja mengikuti Yeon Doo dan Dong Jae
untuk mendengar percakapan mereka. Yeon Doo kesal karena Dong Jae dikeluarkan
dari tim basket padahal dia adalah andalan tim. Yeon Doo berkata dia akan
membantu Dong Jae untuk mendapatkan kembali posisinya di tim basker tapi Dong
Jae bilang tidak perlu. Yeon Doo terus menyalahkan dirinya, tapi Dong Jae
bilang dia tidak apa-apa.
Sementara itu, di koridor sekolah lantai atas, para
murid yang kebagian tugas piket mulai membersihkan lantai. Hyosik dan Seung Won
(anngota Real King) malah bermain perang-perangan dengan menggunakan sapu pel. Mereka
bermain penuh semangat hingga kain pel mereka saling tersangkut satu sama lain
tapi mereka tetap tidak berhenti bermain.
Di bawah, Ha Joon mulai bertanya apakah Yeol serius
tertarik dengan Yeon Doo, karena Yeol bahkan masuk tim cheerleading. Yeol
menjawab sejak dia bertemu Yeon Doo, dia jadi tertarik pada gadis itu. Ha Joon
berkata apa Yeol tidak terganggu karena Yeon Doo dekat dengan Dong Jae. Yeol
hanya memperhatikan Yeon Doo yang terlihat sangat akrab dengan Dong Jae.
Hyosik dan Seung Won masih terus bermain dengan sapu
pelnya. Hingga akhirnya mereka tidak sengaja memecahkan kaca jendela dan
pecahannya jatuh tepat di atas Yeon Doo. Yeol, Dong Jae dan Ha Joon ikut panic
melihatnya. Begitu pecahan kaca itu hampir mengenai Yeon Doo, Yeol refleks
menggunakan punggungnya untuk melindungi Yeon Doo. Dong Jae hanya bisa bengong
karena dia tidak bisa membantu Yeon Doo.
Di RS, Yeon Doo meringis melihat Yeol yang sedang
diobati (hebat juga kepalanya Yeol sama sekali gak luka :p ). Guru Yang juga
ada di sana. Setelah selesai diobati, Yeol izin pergi ke toilet dan Yeon Doo
menyusulnya. Yeol terlihat tersenyum jail dan ternyata dia berencana bolos.
Di kamarnya, Dong Jae terlihat trauma dengan
kejadian yang menimpa Yeon Doo tadi. Dia ingin membantu Yeon Doo tapi karena
fobianya, dia jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Dia mencoba menelepon Yeon Doo
tapi tidak diangkat.
Flashback
; Di
sebuah taman, seorang gadis kecil (Yeon Doo?) mengajak Dong Jae bermain. Dong
Jae menolak tapi gadis itu terus memaksanya. Dong Jae kecil kesal lalu tidak
sengaja mendorong gadis itu hingga jatuh dari tempat yang cukup tinggi. Gadis
kecil itu akhhirnya dirawat di RS dan sejak saat itu Dong Jae jadi trauma dan
takut menyentuh/disentuh orang lagi.
End
of flashback.
Yeon Doo memanggil-manggil Yeol untuk kembali ke
sekolah. Yeol menolak karena dia tidak ingin melewatkan kesempatan emas. Dia
mengajak Yeon Doo ikut bolos kalau Yeon Doo ingin berterima kasih karena Yeol
sudah menyelamatkannya.
Yeol minta ditraktir makanan mahal. Yeon Doo
meringis karena harus mengeluarkan banyak uang untuk mentraktir Yeol. Guru Yang
menelepon Yeon Doo tapi Yeol segera mematikan panggilan itu.
Mereka berdua pergi ke pasar tradisional. Yeon Doo
terlihat ingin mencoba jajanan pasar tapi Yeol menariknya mendekati kerumunan
yang ternyata sebuah acara menari lagu trot (lagu jadul). MC mengatakan hadiah
utamanya adalah stereo. Yeon Doo tertarik untuk ikut karena dia butuh stereo
untuk menggantikan stereo Real King yang sebelumnya rusak.
Yeon Doo maju ke atas panggung. Begitu musik
dihidupkan, dia mulai menari mengikuti irama lagu trot tanpa malu. Yeol
menonton di antara para pengunjung yang kebanyakan ahjumma. Dia berusaha
menutupi wajahnya karena malu dan takut ketahuan. Tapi begitu melihat Yeon Doo
yang menari, dia pun tanpa sadar tersenyum (kau sudah jatuh cinta, Nak~).
Tiba-tiba MC menghentikan musik dan mengatakan jika
Yeon Doo mengajak kawannya, dia akan secara otomatis mendapatkan stereo.
Langsung mengejar Yeol yang berusaha kabur sambil mengatakan kalau dia bukan
dari SMA Sevit. Tapi akhirnya Yeol berhasil dipaksa Yeon Doo naik ke panggung. Yeol
yang pasrah akhirnya dengan malu-malu mengikuti gerakan Yeon Doo.
Yeol dan Yeon Doo menaiki bus untuk pulang ke
asrama. Alih-alih mendapat stereo, ternyata mereka malah mendapat rice cooker
ukuran jumbo. Yeon Doo menyalahkan Yeol yang tidak becus menari sehingga mereka
hanya mendapatkan rice cooker. Mereka terus berdebat tentang siapa yang
seharusnya membawa rice cooker jumbo itu. Sampai akhirnya mereka tertidur
dengan kepala mereka yang saling bersandar satu sama lain (so cute~).
Yeol terbangun dan tersenyum saat menyadari Yeon Doo
masih tidur dengan kepala yang bersandar di bahu Yeol. Perlahan Yeol
memindahkan rice cooker itu ke pangkuannya supaya Yeon Doo bisa nyaman
tidurnya. Lalu Yeol kembali menyandarkan kepalanya ke Yeon Doo dan melanjutkan
tidurnya.
Mereka berdua tiba di sekolah. Guru Yang ternyata
sudah menunggu mereka dan memarahi mereka karena tidak memberi kabar apapun
padanya dan malah membolos. Yeon Doo minta maaf dan sudah bersiap dengan
hukuman. Tapi Guru Yang berkata setidaknya mereka memberitahu kalau ingin bolos
jadi dia juga bisa ikut bolos. LOL.
Hyosik, Seung Woo dan juga Dong Jae menunggu
kepulangan Yeon Doo sambil harap-harap cemas. Begitu melihat Yeon Doo dan Yeol datang,
mereka langsung mengerubungi Yeon Doo dengan pertanyaan. Guru Yang memanggil
Hyosik dan Seung Woo untuk menulis surat permintaan maaf (karena insiden kaca
jendela itu). Dong Jae bertanya tentang keadaan Yeon Doo. Yeol meletakkan rice
cooker jumbo yang dibawanya ke lantai dengan setengah dihempas (sepertinya dia
cemburu, haha) dan berkata pada Yeon Doo kalau dia masuk duluan.
Yeon Doo menceritakan dengan antusias soal rice
cooker itu. Dong Jae mengamati telapak tangan kiri Yeon Doo yang ada
plesternya. Ternyata Yeon Doo juga terkena pecahan kaca itu walau tidak separah
Yeol. Dong Jae ingin menyentuh plester itu tapi diurungkannya. Fobianya belum
bisa sembuh.
Di kamarnya, Yeon Doo mengobati luka di telapak
tangannya (itu rice cooker kenapa juga ditaroh di kasur?). Yeon Doo mengamati
lukanya lalu dia teringat dengan kejadian hari itu. Dimulai dari insiden kaca
jendela dan Yeol merelakan punggungnya untuk melindungi Yeon Doo. Lalu mereka
menghabiskan waktu seharian bermain di pasar. Yeon Doo tersenyum geli.
Senyum yang tiba-tiba berubah menjadi tawa yang
keras. Yeon Doo tertawa-tawa sambil memeluk rice cookernya, membuat Soo Ah, Na
Yeon dan Mi Young yang sedang belajar di kamar itu terganggu. Mi Yeoung menegur
Yeon Doo, Yeon Doo lalu minta maaf kelewat santai. Lalu kembali senyum-senyum.
Di kamar asrama laki-laki juga sama. Yeol mengamati
pemandangan malam hari dari jendelanya sambil tersenyum mengingat momennya
bersama Yeon Doo. Ha Joon berkata itu pertama kalinya Yeol tertawa dan
tersenyum seperti itu. Lalu dia ikut tertawa kecil.
Tim cheerleading yang sedang berkumpul di ruang
latihan terheran-heran melihat Guru Nam yang menari-nari ala Michael Jackson. Lalu
tiba-tiba Dong Jae datang, mengatakan akan bergabung dengan tim cheerleading. Guru
Nam mempersilakan Dong Jae bergabung karena Dong Jae pemain basket yang pasti
berguna untuk tim. Dia belum tahu tujuan Dong Jae masuk tim itu adalah untuk
menyembuhkan fobianya.
Guru Nam lalu bertanya pada tim itu apakah mereka
sudah saling mengenal. Tapi ternyata tidak satupun yang melakukan tugasnya. Guru
Nam menghukum mereka dengan cara dijemur sambil lompat-lompat. Sementara dia
duduk santai mengawasi sambil mengenakan sunblock dan payung.
Guru Yang datang menegur Guru Nam kalau Guru Nam
sudah berlebihan menghukum mereka. Jika orangtua mereka tahu, mereka bisa
marah. Guru Nam bilang itu keinginan tim cheerleading sendiri. Dia sudah
memberi tahu cara agar mereka tidak terhindar dari hukuman fisik, yaitu dengan
poin pinalti (haha, sama aja boong!).
Akhirnya tim cheerleading kembali ke ruangan mereka
untuk tugas saling mengenal. Baekho dan Real King duduk berhadapan. Mereka
mulai mengeluarkan pertanyaan masing-masing. Na Yeon bertanya pada Hyosik
tentang pelajaran favoritnya, Hyosik menjawab dia suka Bahasa Inggris, Bahasa
Korea dan Matematika (sepertinya dia menggunakan permainan kata karena dia
menyingkat ketiga mata pelajaran itu),
Hyosik bertanya pada Tae Pyung (anggota Baekho yang
berkacamata) tentang penyanyi favoritnya, Tae Pyung (tentu saja) menjawab A
Pink dengan malu-malu, Yeon Doo lalu berkomentar selera Tae Pyung bagus juga
(haha, Eunji!). Tae Pyung bertanya pada Da Mi siapa nama nenek moyangnya, Da Mi
menjawab nama sepupu saja dia tidak tahu, apalagi nama nenek moyang. Haha,
konyol.
Da Mi lalu bertanya pada Yeol apakah Yeol memiliki
pacar. Yeol melirik Yeon Doo dan menjawab dia tidak yakin, tapi ada seorang
gadis yang ingin dia kisseu. Semua langsung heboh. Sementara Yeon Doo malah
tertunduk dengan pipi yang memerah malu (ngerasa ya?).
Dong Jae mangajak Yeon Doo ke UKS karena dia mengira
Yeon Doo demam sampai wajahnya memerah. Yeol tersenyum melihat reaksi Yeon Doo.
Ha Joon juga menyadari situasi itu.
Guru Nam mencontohkan salah satu gerakan
keseimbangan dalam cheerleading. Semua kagum melihat betapa lenturnya guru Nam.
Guru Nam lalu menyuruh mereka berlatih dengan pasangan mereka untuk besok. Semua
protes, apalagi mereka harus berpasangan dengan tim lawan mereka. Mungkin Yeol dan Yeon Doo yang paling bisa
menerima keadaan itu (ihirr~), tapi Soo Ah merasa tersiksa melihat pasangannya
adalah Dong Jae. Haha.
Malamnya, Dong Jae berlatih menghilangkan fobianya
dengan cara membayangkan bahwa boneka yang ada di hadapannya adalah orang. Keringatnya
sampai merembesi baju.
Kepala sekolah bersama Guru Im memeriksa CCTV untuk
menghapus rekaman-rekaman yang memperlihatkan perseteruan antara Real King dan
Baekho. Dia memarahi Guru Im yang belum juga menghapus video-video itu, karena
bisa gawat kalau ketahuan oleh Dinas Pendidikan. Apalagi mereka akan direkam
oleh program tv ’60 Menit Global News’.
Guru Im ditugaskan memeriksa dan menghapus video
yang tidak diperlukan dan bisa menimbulkan kecurigaan. Terlihat rekaman seorang
murid perempuan yang berdiri membelakangi posisi kamera. Guru Im merasa rekaman
itu tidak perlu dihapus karena tidak mencurigakan. Lalu dia memutuskan untuk
memesan kopi terlebih dulu sebelm melanjutkan tugasnya. Dia meninggalkan komputer
itu dengan video rekaman tadi di layarnya.
Guru Yang menyuruh Yeol dan Yeon Doo untuk membuat
surat keterangan saksi insiden kaca jendela itu. Mereka menulisnya di ruang
guru.
Yeol yang merasa bosan karena Yeon Doo pergi ke
kamar kecil akhirnya memutuskan untuk sekedar jalan-jalan di ruang guru. Lalu
matanya menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya di meja Guru Im. Rekaman
video yang setelah diperhatikannya, adalah rekaman Soo Ah yang mengambil handuk
milik Ha Joon yang penuh lumuran darah.
151017, 05.08 WIB
Ujen/박수잔
Tidak ada komentar:
Posting Komentar