Yeol menghampiri Yeon Doo yang sedang duduk
sendirian di beranda. Yeon Doo terlihat mabuk jadi Yeol bertanya apakah Yeon
Doo baik-baik saja. Yeon Doo menyuruh Yeol meletakkan kepalanya di meja, tapi
kemudian Yeon Doo sadar kalau posisi itu mengingatkannya pada kejadian skandal
foto. Jadi Yeon Doo kembali duduk.
Yeon Doo, “Ah, aku tahu posisi ini! ‘Satu, aku
bangkit duluan’, iya kan?”
Yeol menatap Yeon Doo sambil tersenyum, “Satu, aku
akan melakukannya sekarang.”
Yeol mendekatkan wajahnya ke Yeon Doo. Yeon Doo agak
kaget, tapi dia akhirnya menutup mata. Begitu Yeol semakin dekat…
Guru Nam sampai di rumahnya dan bersiap mengadakan
pesta bersama tim cheerleading, tapi dia kaget melihat keadaan rumahnya yang
berantakan dan anak-anak cheerleading itu mabuk. Dia merekam video kejadian itu
sebagai bukti, seandainya anak-anak itu berbuat macam-macam padanya. Guru Nam
berinisiatif membawa mereka pulang ke asrama sebelum tengah malam.
Guru Nam mengemudikan mobil yang direntalnya. Dong
Jae duduk di sampingnya sementara yang lain duduk di belakang
berhimpit-himpitan. Dong Jae menoleh ke belakang dan melihat Soo Ah yang
terlihat mengantuk.
Yeon Doo yang duduk di antara Yeol dan Hyosik
terlihat tertidur. Kepalanya kembali bersandar di bahu Yeol, membuat Yeol
tersenyum senang dan mengubah posisi duduknya supaya Yeon Doo bisa tidur dengan
lebih nyaman.
Di tengah jalan, mobil itu mengalami mogok. Guru Nam
keluar untuk memeriksa. Tapi anak-anak cheerleading yang masih setengah mabuk
satu-persatu keluar dari mobil dan berjalan ke mana-mana. Soo Ah berjalan
sendirian sambil menahan muntah.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini Yeon
Doo duduk di antara Yeol dan Ha Joon. Kepalanya bergoyang ke kanan-kiri mencari
tempat sandaran. Sedetik ada di bahu Yeol (dan Yeol tersenyum senang), tapi
detik berikutnya berubah ke bahu Ha Joon. Ha Joon kaget dan terlihat risih, dia
menyentak kepala Yeon Doo tapi Yeon Doo kembali lagi ke bahunya. Akhirnya dia
menyenggol kepala Yeon Doo dengan bahunya supaya bersandar ke bahu Yeol. Ha
Joon dan Yeol bertukar senyum.
Dong Jae juga tersenyum melihat Yeon Doo yang tidur.
Tapi lalu dia sadar kalau Soo Ah tidak ada. Semua panik dan kembali
menghentikan perjalanan. Anggota Baekho, si Kacamata Taepyung, Na Yeon dan Mi
Young mengeluh mereka bisa terlambat kembali ke asrama kalau mencari Soo Ah dan
memutuskan untuk menelepon polisi. Guru Yang tiba di sana setelah ditelepon
Guru Nam dan sedikit kecewa karena Baekho bersikap seolah tidak peduli padahal
ada teman mereka yang hilang. Yeon Doo yang kesal menyuruh ketiga anggota
Baekho itu pulang duluan. Yeol tersenyum
melihat Yeon Doo yang mengomeli anggota Baekho itu.
Mereka lalu memutuskan untuk berpencar mencari Soo Ah.
Yeon Doo bertanya apakah Yeol akan tetap duduk saja
di mobil (Yeol kan cuek dan gak mau terlibat urusan orang lain), Yeol menjawab
dia lelah dan ingin beristirahat. Yeon Doo menghela nafas lalu mulai pergi
mencari Soo Ah. Yeol langsung keluar dari mobil dan mengikuti Yeon Doo.
Ha Joon menemukan Soo Ah ada di tepi danau. Soo Ah
menangis sambil terus berjalan ke arah danau. Dia berkata walaupun air danau
itu dingin, tapi hatinya jauh lebih dingin. Ha Joon berteriak menghentikan
aksinya.
Sementara Yeon Doo terus berkeliling hutan mencari
Soo Ah, Yeol bertanya kenapa Yeon Doo mau-maunya mencari Soo Ah. Yeon Doo
menjawab dia tidak bisa diam saja kalau ada teman yang hilang. Lalu kakinya
terkilir, Yeol khawatir dan menyuruh Yeon Doo naik ke punggungnya. Awalnya Yeon
Doo menolak, tapi dia tidak punya pilihan lain.
Soo Ah yang sudah merendam kakinya di air danau
berkata dia butuh waktu untuk berpikir, lalu dia berbalik menjauhi danau. Ha
Joon menghela nafas lalu memberikan jaketnya pada Soo Ah. Lalu mereka kembali
berkumpul di depan mobil. Semua orang cemas dengan keadaan Soo Ah.
Guru Yang menghitung, Soo Ah sudah kembali tapi Yeol
dan Yeon Doo malah belum kembali. Tidak lama kemudian Yeol datang dengan Yeon
Doo yang digendong di punggungnya. Guru Yang tidak habis pikir apa yang
dilakukan mereka berdua di hutan (dipikir ngapain? Kan mereka nyari Soo Ah).
Mereka kembali ke sekolah pagi harinya. Tapi kepala
sekolah dan Guru Im sedang berada di sana. Guru Nam memutuskan untuk
mengalihkan perhatian mereka berdua dengan bearkting menunjukkan koreografi
untuk tim cheers, sementara Guru Yang memandu tim cheers satu-persatu masuk ke
sekolah. Haha, Guru Nam JJANG!!!
Guru Nam dan Guru Yang beristirahat sambil bersandar
di sebuah tiang besar saat tiba-tiba Reporter dan Produser acara ’60 Menit
Global News’ datang dan merekam perkataan Guru Nam tentang membiarkan
murid-murid tidak kembali ke asrama. Guru Nam dan Guru Yang cemas, lalu
Produser itu menawarkan sebuah kesepakatan. Sementara kepala sekolah dan Guru
Im sudah mulai curiga bahwa salah satu guru di SMA Sevit yang melaporkan soal
manipulasi data ke Dinas Pendidikan.
Yeon Doo yang tidak bisa konsentrasi di kelas karena
terus teringat kejadian soal kisseu di rumah Guru Nam akhirnya menyuruh Yeol
untuk bicara empat mata dengannya. Yeol mulai menyeringai jail seolah sudah
tahu apa yang akan dibicarakan Yeon Doo.
Yeol berdiri dengan tangan kirinya bersandar pada
dinding (kalo di Jepang dikenal dengan istilah kabe-don, biasanya buat
scene-scene romantis :p ), seolah ingin menunjukkan perbedaan tinggi mereka
yang cukup signifikan (atau mau sengaja nunjukkin sikap jailnya ke Yeon Doo?).
Setelah melihat sekeliling, Yeol lalu menatap Yeon Doo dengan intens, sementara
Yeon Doo bahkan tidak berani melihat mata Yeol.
Yeol, “Kenapa?”
Yeon Doo tersentak kaget, “Uhh, itu…”
Yeol, “Kalau kau mau melihat wajahku, ya sudah,
lihatlah sepuasmu.” (anjayy, ini manusia satu narsis banget!! Tapi dia emang
ganteng sih >.<).
Yeol semakin mendekatkan wajahnya, membuat Yeon Doo
semakin tidak berani menatapnya. Apalagi waktu matanya tidak sengaja melihat
bibir Yeol. Haha (kasian Yeon Doo yang polos~).
Yeon Doo, “Ki—itu… soal kemarin…”
Yeol, “Uh-hm?”
Yeon Doo, “Kemarin… waktu ki-kita berdua di beranda…
ki…ki—“
Yeol, “Kisseu? Iya kan? Aku juga penasaran apakah
kita melakukannya atau tidak.”
Yeon Doo, “Tidak kan?”
Yeol, “Tentu saja tidak. Kau pasti berharap lebih
kan? Dari lubuk hatimu yang terdalam.”
LOL.
Yeol pergi begitu saja, meninggalkan Yeon Doo yang
penasaran apakah mereka memang kisseu atau tidak. Yeon Doo mulai berusaha
mengingat-ingat kejadiannya.
Sampai di pertemuan tim cheers. Yeon Doo masih
dibuat penasaran soal kisseu. Yeol menatap lekat padanya, membuat Yeon Doo
langsung salting.
Guru Nam menjelaskan misi tim cheers, Yeon Doo dan
Soo Ah akan bertukar kelompok dan
membuat koreografi untuk konsep cheerleading mereka. Kelompok Baekho akan
dipimpin Yeon Doo, sementara Soo Ah memimpin kelompok Real King.
Yeon Doo masih kepikiran soal kisseu. Dia bahkan
googling soal kisseu di ponselnya, sambil tetap berusaha fokus dengan pertemuan
itu. Mereka direkam oleh pihak ’60 Menit Global News’.
Lalu mata Yeon Doo melebar melihat hasil pencarian
browsing-nya dengan judul, “Pria yang mabuk 100% pasti mengkisseu wanitanya.”
Ha. Mental breakdown!
Dan ternyata Yeol juga kepikiran soal kejadian
kisseu itu. Dia mengingat dengan jelas kejadian itu karena kondisinya sadar. Mereka
berdua tidak kisseu karena Yeon Doo tertidur di bahunya (dan aku harus menunggu
waktu seminggu dibuat penasaran dengan scene ini). Yeol bergumam padahal dia
serius akan ngekisseu Yeon Doo, tapi Yeon Doo malah tidur. Walau begitu Yeol cukup
senang hanya dengan mengingat momen itu.
Guru Yang dan Guru Nam menemui si Produser di kedai
soju. Guru Nam berakting mabuk dan mengatakan dengan nada keras kalau harga
dirinya sebagai wanita akan hancur kalau video yang direkam si Produser itu
tersebar. Pengunjung lain menatap si Produser dengan ekspresi jijik. Si
Produser berusaha menjelaskan bahwa semua itu hanya kesalahpahaman. Tapi
akhirnya dia menyerahkan rekaman video acara ’60 Menit Global News’-nya pada
Guru Nam. Guru Yang dan Guru Nam sudah senang karena berhasil mendapatkan
rekaman itu, tapi si Produser bilang dia punya salinannya di PC.
Si Produser kembali menawarkan kesepakatan dengan
Guru Yang. Dia sudah tahu kalau Guru Yang adalah orang yang melaporkan soal
dugaan manipulasi data. Dia menginginkan wawancara dan informasi apapun yang
berhubungan soal kasus itu dari Guru Yang. Guru Yang masih mempertimbangkan
tawaran itu.
Soo Ah yang sekarang berada di tim Real King membawa
tim cheerleading profesional. Anggota Real King yang tadinya berdiskusi untuk
tidak membiarkan Soo Ah merasa mudah memimpin mereka terperangah melihat
koreografi tim profesional itu.
Setelah itu Soo Ah menemui Dong Jae, mengatakan jika
Dong Jae tidak bisa mengatasi fobianya, sebaiknya Dong Jae keluar dari tim
cheers karena dia tidak ingin mendapat poin pinalti karena Dong Jae.
Di tim Baekho, Yeon Doo belum mulai bergerak karena
anggota klub Baekho tidak peduli dengan semua itu dan memilih belajar. Kecuali
Yeol yang terlihat asik dengan ponselnya (orang jenius gak perlu belajar). Yeon
Doo mengingatkan mereka harus mulai latihan. Anggota Baekho membalas kalau
mereka perlu belajar karena 2 minggu lagi ulangan dan menyuruh Yeon Doo
menyerah saja. Yeol menatap Yeon Doo dengan ekspresi iba.
Guru Im mengunjungi seseorang di RS sambil membawa
bingkisan. Orang yang dikunjunginya bernama Park Hyang Ja, seorang guru SMA
Sevit yang sudah berusia 60 tahun. Dia mendengar pembicaraan perawat soal
pembayaran biaya RS guru itu. Dan sepertinya dia sadar kalau ini ada
hubungannya dengan Guru Yang (jadi di episode 2, Guru Yang terlihat komplain soal
biaya RS yang waktu itu kita belum tahu untuk siapa, nah sekarang jelas bahwa
orang itu adalah Guru Park Hyang Ja. Walau belum jelas apa hubungan sebenarnya
Guru Yang dan Guru Park).
151021, 05.07 WIB
Ujen/박수잔
Tidak ada komentar:
Posting Komentar