Jumat, 30 Oktober 2015

[Sinopsis] Sassy, Go Go! (발칙하게, 고 고!) Episode 8









Yeon Doo yang menemukan bukti bahwa Yeol tidak bersalah di video yang dikirim Hyosik, lalu menemui Ha Joon. Ha Joon melihat video itu dan mulai menyimpulkan kalau Yeol terlihat berada di ruang guru pada jam 12 siang, di waktu ketika Guru Im merasa kehilangan USB. Dan pukul 12.58, di kantin, USB Guru Im masih terlihat ada di tas Guru Im sendiri. Lalu Guru Im meninggalkan kantin lebih dulu dari Yeol dan Yeon Doo. Jadi Yeol tidak mungkin mencuri USB itu pada pukul 12 siang. Case closed.


Ha Joon berniat akan menelepon Yeol, tapi Yeon Doo merencanakan akan lebih bagus jika mereka memberi kejutan dengan datang ke rumah Yeol malam-malam. Mereka bersiap pergi, tapi ketahuan pengawas malam. Ha Joon bahkan terjatuh ketika akan menghindari pengawas.
Mereka berdua lalu dihukum jalan jongkok sambil memegang telinga. Kaki Yeon Doo lagi-lagi kambuh nyerinya, jadi Ha Joon mendorong Yeon Doo dari belakang supaya Yeon Doo tidak merasa terlalu sakit.
Mereka lalu mengirim foto mereka berdua yang sedang dihukum pada Yeol. Yeol tertawa kecil melihat dua orang itu dihukum malam-malam demi dirinya. Tapi kemudian dia cemberut, merasa aneh karena cemburu melihat Yeon Doo dan Ha Joon yang sedang dihukum besama.




Ha Joon mengamati foto dia dan Yeon Doo yang sedang dihukum di ponselnya, dia tersenyum kecil dan  tiba-tiba ponselnya lowbat. Ha Joon mencari charger, tapi lengannya yang lebam karena jatuh tadi terasa nyeri. Dia membuka lacinya, mencari salep luka dari Yeon Doo, lalu mengoleska pada lengannya. Ha Joon tersenyum mengingat momennya bersama Yeon Doo. No, Boy, you couldn’t fall for your BFF’s girl.



Yeol dan Yeon Doo ngobrol di telepon. Mereka berdua saling tersenyum walaupun berada di tempat yang berbeda. Yeol merasa tidak enak karena Yeon Doo dan Ha Joon harus dihukum karena dia. Yeon Doo sambil tersenyum menjawab dia sudah biasa dihukum, yang penting mereka bisa menemukan bukti bahwa Yeol tidak bersalah. Tapi Yeol berkata bukti itu tidak cukup kuat. Walaupun akhirnya dia menenangkan Yeon Doo karena tidak ada yang tidak mungkin bagi si Jenius Kim Yeol. Hehe.




Yeol menemui KepSek dan Guru Im di kantor. KepSek melihat video itu lalu melirik sebal Guru Im sebelum melempar ponsel itu ke meja. Guru Im mulai mengatakan pembelaannya, misalkan saja memang USB itu masih ada hingga pukul 12.58, tapi belum tentu Yeol tidak mencurinya setelah pukul itu. Yeol bertanya pukul berapa Guru Im mulai merasa kehilangan USB. Guru Im menjawab sekitar pukul 13.55, setelah jam pelajaran ke 5 selesai. Yeol mulai mengeluarkan analisisnya, USB Guru Im masih terlihat ada di tasnya pukul 12.58. lalu Guru Im meninggalkan kantin lebih dulu dari Yeol. Pukul 13.00 Guru Im mulai mengisi pelajaran di kelas Yeol. Selama mengajar di kelas, Guru Im selalu menaruh USB itu di mejanya di ruang guru. Jadi Yeol tidak mungkin bisa mencuri USB itu di saat banyak orang yang bisa menjadi saksi.
Guru Im masih bersikukuh kalau Yeol bisa mencurinya setelah kelas bubar jam 13.55, tapi Yeol menjawab tepat setelah kelas bubar, dia langsung menuju ruang klub Baekho. Guru Nam membenarkan, karena banyak anggota tim yang bisa menjadi saksi. Jadi dia tidak mungkin punya waktu untuk mencuri USB itu.
KepSek lalu bertanya bagaimana bisa USB itu ada di tas Yeol. Yeol tersenyum ringan, dia melepas jam tangannya lalu memasukkannya ke kantong jas Guru Im. Dia bertanya apakah dengan begitu, Guru Im bisa dituduh mencuri jam tangannya? Guru Im langsung gugup, sementara yang lain mulai bisa mengambil kesimpulan bahwa ada yang sengaja menjebak Yeol.


Yeol berjalan dengan penuh percaya diri kembali ke sekolah. Dia tersenyum puas karena berhasil membuktikan dirinya tidak bersalah. Yeon Doo dan Ha Joon menunggu di dekat tangga. Yeon Doo mencemaskan keadaan Yeol. Ha Joon berkata Yeon Doo bisa tenang karena orang yang dia cemaskan itu adalah Kim Yeol. Yeon Doo lega. Ha Joon melirik Yeon Doo, bertanya kenapa Yeon Doo suka sekali mencemaskan orang lain dan menyebut Yeon Doo ‘Si Gila Urusan’. Yeon Doo tertawa, berkata Ha Joon tidak seharusnya membohongi hatinya sendiri. Dia menyuruh Ha Joon untuk bersikap lebih jujur. Dia yakin Ha Joon juga mencemaskan Yeol. Yeol datang, Yeon Doo bertanya apakah Guru Im dan KepSek minta maaf padanya, Yeol menjawab tidak, tapi dia sedang merencanakan sesuatu.


Yeol kembali ke kelas 2-3. Teman sekelasnya mulai menjilat, berkata mereka yakin memang bukan Yeol pelakunya, dan mereka benar-benar khawatir dengan Yeol. Yeol bertanya sinis memangnya kenapa mereka harus khawatir padanya, bukankah kalau Yeol tidak ada, mereka bisa lega karena pesaing mereka berkurang satu orang, jadi peringkat mereka bisa naik.
Soo Ah datang dan mendengarkan pembicaraan teman-teman sekelasnya dengan Yeol. Seorang murid perempuan lalu bertanya apakah Yeol masih tetap akan meminjamkan buku catatannya, Yeol tersenyum dan menjawab “Tentu saja…”, membuat yang lain merasa lega. Lalu Yeol kembali melanjutkan kalimatnya, “Tentu saja tidak mau. Kalian pikir jika jadi aku, kalian akan tetap meminjamkan catatan kalian?” Haha. Rasakan, siapa suruh suka membicarakan orang dari belakang, tapi sok baik saat orang itu ada di sana. Yeol pura-pura tidak enak karena sudah bersikap jahat seperti itu. Yeon Doo tersenyum bangga sambil mengacungkan jempol padanya, Yeol balas tersenyum.


Guru Yang mengisi kelas dan bicara soal kejadian Yeol yang difitnah mencuri USB milik Guru Im. Guru Yang yakin mereka akan segera mengetahui siapa pelakunya. Soo Ah terlihat cemas dan gelisah mendengarnya.
Guru Yang, “Tapi, ada kalanya kalian memulai sesuatu yang tidak bisa kalian hentikan. Jika itu terjadi yang kalian lakukan hanyalah kembali. Jika kalian mengulurkan tangan kalian, aku akan di sana dan membantu kalian. Jadi, tetaplah melangkah.” He’s such a great teacher. The real teacher.


Yeol, Ha Joon dan Yeon Doo ada di rooftop sekolah, mereka bersulang dengan cola karena sudah berusaha keras membuktikan Yeol tidak bersalah. Yeol yang belum membuka kaleng colanya lalu mengocoknya, membuat Yeon Doo sadar dan menduga Yeol akan balas dendam karena Yeon Doo pernah menggunakan cara yang sama, saat klub Real King dan Baekho akan gencatan senjata. Ketika itu Yeol yang akan membuka kaleng cola pun tidak siap karena Yeon Doo menendang kursinya, sehingga kejadian mereka hampir kisseu (ep 1) terjadi.
Yeon Doo lalu sembunyi di balik Ha Joon karena Yeol akan menyemprotnya dengan cola. Mereka tertawa bahagia bertiga sambil terus kejar-kejaran. Yeol berkata Ha Joon harus memilih antara dia dan Yeon Doo, Ha Joon langsung menjawab tentu saja dia memilih Yeol, tapi Yeon Doo terlalu kuat, jadi dia tidak bisa menghindar. Yeol lalu mengejar Yeon Doo sampai akhirnya Yeon Doo terpojok ke dinding. Ha Joon melihat mereka sambil tersenyum lebar.


Tim cheers berkumpul di klub Baekho, mengerumuni Yeol dan bertanya apakah Yeol akan mengikuti ujian susulan. Yeol menjawab dia juga tidak tahu. Jae Young berkata peringkatnya akan turun kalau Yeol ikut ujian susulan. Yeol berkata enteng kalau dia mungkin akan menjawab soal asal-asalan saja, karena dia sudah bosan mejadi Peringkat 1. Soo Ah kesal mendengar itu.


Soo Ah menelepon Dir. Lee, bertanya apakah Yeol memang bisa ikut ujian susulan. Dir. Lee menjawab hal itu agak sulit, karena hasil UTS sudah keluar, jika sekolah tetap mengizinkan Yeol ikut ujian susulan, wali murid lain akan komplain karena merasa tidak adil.

Yeol menemui KepSek, tapi KepSek berkata Yeol  tidak bisa ikut ujian susulan. Yeol menyindir padahal dia sudah belajar, Skor UTS Yeol tidak akan dimasukkan ke nilai akhir, Yeol bercanda dan mengatakan bagaimana jika dia sakit ketika ujian akhir dilaksanakan, dia akan gagal. Yeol merasa diperlakukan tidak adil (dia ngomong begitu tapi pasang muka senyum terus, emang jail nih orang). KepSek menjawab jika Yeol diizinkan ikut ujian susulan, murid lain akan merasa tidak adil. Yeol menahan kesal, bagaimana dengannya yang dituduh mencuri dan akhirnya terbukti bahwa itu cuma fitnah. KepSek tetap tegas menyatakan Yeol tidak bisa ikut ujian susulan karena itu peraturannya. Yeol menatap tajam KepSek.



Ayah Yeol datang bersama dua orang pengacara top ke sekolah. Mereka mengadakan pertemuan dengan KepSek karena merasa anaknya diperlakukan tidak adil dengan dilarang ikut ujian susulan. KepSek tetap tidak bisa mengizinkan Yeol ikut ujian susulan. Ayah Yeol berkata dia tidak punya pilihan lain selain membawa kasus ini ke tanah hukum. Pihak mereka akan menggugat sekolah dengan tuduhan pelanggaran hak dan juga pencemaran nama baik.


Yeol berterima kasih pada ayahnya karena sudah membantunya. Ayahnya berkata jika Yeol menginginkan bantuannya, dia akan turun tangan. Lalu Yeol berbalik tapi langkahnya berhenti karena ayahnya berkata dia minta maaf, seharusnya dari awal dia percaya pada Yeol. Yeol menahan air matanya, lalu pergi tanpa mengatakan apa-apa.


Ayah Yeol bertemu ibu Yeon Doo di jembatan. Ayah Yeol berkata dia sudah membantu Yeol, tapi belum melihat wajah bahagia anaknya. Ibu Yeol berkata sifat ayah-anak itu mirip.
Ibu Yeon Doo, “’Maaf. Terima kasih. Aku mencintaimu’. Bahkan dengan tiga kata itu, anak kita akan tumbuh dengan baik. Mulai sekarang sering-seringlah mengucapkan kalimat itu.”
Ayah Yeol lalu membicarakan soal lamarannya, Ibu Yeon Doo menjawab dia akan mempertimbangkannya.


Yeol menemui Soo Ah yang sedang belajar sendirian di klub Baekho. Yeol bertanya bagaimana rasanya menjadi Peringkat 1, Soo Ah malah mengalihkan pembicaraan soal sekolah yang jadi kacau karena Yeol yang diisukan akan ikut ujian susulan. Yeol menjawab enteng dia tidak bisa berbuat apa-apa karena sudah diperlakukan tidak adil. Dia mengatakan Soo Ah pasti sedang merasa takut.
Yeon Doo datang dan memanggil Yeol untuk ke kantin. Dia bertanya apa yang Yeol dan Soo Ah bicarakan? (Kenapa, kamu cemburu? Hehe). Yeol menjawab tidak banyak, Yeon Doo tetap penasaran.

 Apa itu? Yeon Doo dan Yeol pegangan tangan?? O.o


Soo Ah  menemui pihak keamanan untuk memeriksa CCTV. Dia khawatir apakah Yeon Doo menemukan bukti itu dari video CCTV sekolah.


Dir. Lee menemui Soo Ah di sekolah, dia berkata mereka sudah berhasil menghapus rekaman yang memperlihatkan Soo Ah mengambil USB itu. Soo Ah menghela nafas lega. Tapi Dir. Lee mengatakan ada seorang murid yang sudah terlebih dahulu mengcopy rekaman itu. Dan mereka tidak bisa diberitahu siapa orangnya. Soo Ah jadi cemas, dia memohon Dir. Lee untuk tidak memberi tahu soal itu pada Ibunya.

Yeon Doo dan Yeol bicara di  rooftop berdua. Yeon Doo berterima kasih karena berkat Yeol, semua pandangan negatifnya terhadap sekolah itu berkurang. Dia menyentuh kepala Yeol, seperti Yeol yang sebelumnya menyentuh kepalanya. Yeol berkata Yeon Doo masih terlalu cepat untuk kagum padanya, karena permainannya belum berakhir.



Guru Im yang sedang berjalan di koridor sekolah kaget ketika melihat Yeol yang sudah menunggunya. Yeol berkomentar Guru Im tidak seharusnya takut karena dia bukan hantu. LOL.
Guru Im memberanikan diri menatap Yeol dan berkata dia tetap tidak merasa bersalah. Yeol berkata dia akan mengirim petisi soal ketidakadilan yang diterimanya karena tuduhan Guru Im. Guru Im cepat-cepat berkata Yeol jangan buru-buru marah, dia menawarkan negoisiasi dengan Yeol. Yeol berkata dia akan membatalkan petisi itu jika Guru Im berjanji tidak akan pernah lagi menghukum teman-temannya di tim cheers.


Yeol mentraktir cowok-cowok tim cheers makan ayam goreng. Tae Pyung bertanya bagaimana jika mereka mendapat poin pinalti karena memesan makanan luar. Mendadak Guru Im datang mengagetkan mereka dan berkata dia akan menghukum mereka. Yeol menyembulkan kepalanya dari balik Ha Joon sambil tersenyum makan ayam gorengnya. Guru Im langsung menciut dan segera pergi dari ruangan itu. Konyol.

Yeol bertemu KepSek dan berkata dia akan mengurungkan ujian susulannya jika KepSek membantunya soal Guru Yang. Yeol berkata Guru Yang adalah guru yang baik, jadi dia berharap sekolah mengangkatnya jadi guru tetap. KepSek berkomentar kenapa Yeol rela tidak ikut ujian susulan hanya demi Guru Yang. Yeol menjawab karena Guru Yang bukan orang lain, dia adalah wali kelasnya.




Soo Ah mendapat teror berupa post-it yang ditempel di lokernya dan juga sebuah USB. Soo Ah membuka isi USB itu yang berupa video CCTV yang menunjukkan Soo Ah mengambil USB milik Guru Im. Soo Ah cemas dan dia berusaha menghancurkan USB itu. Dong Jae datang, berkata dunia pasti berputar, jika memang sulit, Soo Ah bisa mengatakan apa yang ada di dalam hatinya. Lalu Dong Jae pergi, meninggalkan Soo Ah yang bingung dengan kata-kata Dong Jae (Soo Ah ini tipe orang yang selalu berusaha melawan lawan bicaranya, tapi herannya dia tidak pernah bisa melawan balik kata-kata Dong Jae. Makanya dia kesal kenapa Dong Jae terus-menerus melihat sisi lemahnya).
(BTW, sweater yang dipake Soo Ah ada tulisan ‘Ugh, as if’-nya. Seolah-olah mencerminkan hatinya yang sedang di persimpangan. ‘As if/seandainya’. Seandainya dia bisa memutar balik waktu, mungkin dia gak akan melangkah terlalu jauh dan membiarkan hatinya menuntunnya ke jalan yang benar).

Tim cheers kembali berlatih setelah selesai UTS. Guru Nam mengusulkan kalau mereka perlu refreshing sebelum mengikuti kompetisi regional. Guru Yang tidak yakin KepSek mengizinkan. Tapi ternyata KepSek mengizinkan mereka untuk kemping. Ibu Soo Ah yang akan membiayai perjalanan mereka. Guru Im keceplosan Ibu Soo Ah ingin agar Guru Yang melupakan kejadian kasus pelecehan sebelumnya. Guru Yang hanya memutar bola mata.


Tim cheers mulai bersiap-siap berangkat kemping. Dong Jae dan Yeon Doo masih ada di sekolah, menunggu Guru Yang datang. Yeon Doo minta maaf karena akhir-akhir ini mereka jarang bermain bersama. Dong Jae mengerti, lalu dia mulai mengeluarkan susu stroberi dan mengajak Yeon Doo untuk bersulang, hehe. They look so cute with those strawberry milks.

Di tempat lain, tim cheers sebal karena Guru Im ikut kemping. Yang membuat mereka tambah sebal, Guru Im sempat-sempatnya akan memberi poin pinalti soal para cewek tim cheers yang mengenakan make-up dan Hyosik yang mengecat rambutnya. Yeol berkata sebaiknya Guru Im jangan merusak mood mereka. Guru Im kembali menciut berhadapan dengan Yeol.
Yeol bertanya di mana Yeon Doo, Guru Im menjawab kalau Yeon Doo dan Dong Jae sudah duluan pergi bersama Guru Yang, sementara Soo Ah akan menyusul setelah kursusnya.
Yeol mulai menggerutu, kenapa Yeon Doo dan Dong Jae selalu bersama. Ha Joon menimpali  apa hebatnya teman masa kecil. Yeol menambahkan apa hebatnya susu stroberi (eii, bukannya kamu maling ide Dong Jae dengan ngasih banana milk ke Yeon Doo?), Ha Joon setuju, hal itu sangat kekanak-kanakan baginya. Merekaa berdua sama-sama iri dengan kedekatan Dong Jae dan Yeon Doo. Haha.



Mereka tiba di tempat kemping (Omo, tempatnya indah sekali~ di sana ada tulisan ‘Glamping’, Glamour Camping?). Guru Yang berkata temanya adalah ‘Back to Nature’, jadi dia meminta tim cheers mengumpulkan ponsel mereka dan mencoba menyatu dengan alam.

Mereka sedang duduk bersantai sambil membahas soal Yeol. Mereka mengambil kesimpulan bahwa sejak awal, ada yang sengaja menjebak Yeol. Hyosik berkata orang itu pasti senang karena Yeol tidak ada. Jae Young menggoda Yeol, mengatakan seluruh murid pasti akan senang kalau Yeol tidak ada (saingan berkurang, haha). Sementara Soo Ah mengamati mereka dari kejauhan, mencoba menebak siapa di antara mereka yang menempel post-it dan mengirim USB itu padanya.



Soo Ah kembali menemukan post-it di dalam tasnya ketika dia ada di dalam tenda dan sempat berpapasan dengan Yeon Doo (tenda kempingnya keliatan nyaman, bahkan ada karpet bulu, tempat tidur dan juga sofa. Kalau begini sih aku betah berhari-hari kemping di sana :v ). Isi post-it itu berbunyi bahwa batas deadline pengakuan Soo Ah adalah sampai acara api unggun malam itu. Soo Ah geram dan langsung menduga itu ulah Yeon Doo.

Soo Ah keluar tenda dan mencari Yeon Doo. Kakinya tersandung tapi Ha Joon cepat tanggap mencegahnya jatuh. Ha Joon berkomentar kalau Soo Ah sangat ceroboh, Soo Ah bertanya apa Ha Joon melihat Yeon Doo, Ha Joon berkata Yeon Doo sedang menyusun bagasi. Soo Ah lalu pergi (‘Makasih’-nya mana?), Ha Joon mengamatinya dengan tatapan tajam.

Yeon Doo kerepotan membawa banyak botol minum. Da Mi pura-pura akan membantu, tapi lalu pergi setelah mengambil beberapa botol minuman, dia mengajak Tae Pyung kabur dari sana. Yeon Doo kesal dengan ulah mereka dan sempat memukul Tae Pyung sambil mengoceh.
Yeol datang dan langsung membantu Yeon Doo menyusum botol minuman itu. Yeol berkata walaupun Yeon Doo bukan ketua tim, Yeon Doo pasti akan tetap cerewet mengatur mereka. Yeon Doo tersenyum lebar dan berkata itu karena dia mirip ayahnya. Yeon Doo bercerita ayahnya sangat hebat karena mendapat banyak piala, dia juga kapten tim sepak bola dan pramuka. Yeol mendengarkan dengan baik, berkata tidak biasanya Yeon Doo cerita soal ayahnya, biasanya yang Yeon Doo ceritakan hanya soal ibunya. Yeon Doo tersenyum sedih, dia bilang dia ingin sesekali bicara soal ayahnya, walaupun dia tidak begitu senang mengingatnya (karena sudah meninggal? Atau karena cerai?).
Yeon Doo lalu memuji kalau ayah Yeol terlihat keren saat datang ke sekolah bersama dua orang pengacara. Yeol bilang dia tidak tahu, dia hampir tidak pernah makan bersama ayahnya. Yeon Doo menduga karena kesibukan ayah Yeol, lalu bertanya itu berarti Yeol lebih dekat dengan ibunya. Yeol menyanggah, dia tidak dekat dengan ortunya. Yeon Doo menatapnya, mengatakan dia bangga pada Yeol yang tetap tumbuh dengan baik meski tidak dekat dengan ortunya, lalu kembali mengusap kepala Yeol, layaknya seorang ibu. Heh.
Yeol tertegun mendengar Yeon Doo mengatakan bangga dan bukannya simpati padanya.



Hyosik kembali memergoki mereka berdua. Yeon Doo langsung salting dan mencoba bersikap biasa saja. Yeol merangkul Hyosik, berkata seharusnya Hyosik sadar situasi, Yeon Doo hanya tertawa kecil di belakang mereka.

Guru Yang memanggil mereka bertiga. Dia menyuruh Yeol dan Hyosik mencari kayu bakar untuk acara api unggun. Sementara Yeon Doo disuruh pergi belanja. Yeol sempat dadah-dadahan dengan Yeon Doo sebelum diseret Hyosik.


Yeon Doo baru akan naik mobil petugas pengawas kemping saat tiba-tiba Soo Ah datang dan berkata akan menemaninya. Yeon Doo berkata terserahlah, Soo Ah juga bisa berguna membantu mengangkat barang belanjaan. Tapi Soo Ah tidak mendengarkan dan langsung masuk mobil.
Mereka tiba di took, Yeon Doo bertanya apa ada yang Soo Ah butuhkan. Soo Ah pura-pura mengambil tisu. Yeon Doo lalu mengeluarkan dompetnya. Soo Ah melihat setumpuk post-it kosong berwarna pink. Warna yang sama dengan post-it teror yang diterimanya. Soo Ah bertanya soal Yeon Doo yang mencari tahu tentang rekaman CCTV untuk membela Yeol, Yeon Doo balik bertanya kenapa Soo Ah ingin tahu.

Yeon Doo meminta Soo Ah menunggui barang belanjaan mereka karena dia ingin pergi toilet. Soo Ah mengamati Yeon Doo sebentar dan mengatakan dia akan mebawa barang itu ke mobil, dia juga menyuruh Yeon Doo menyerahkan tasnya supaya bisa sekalian dibawa ke mobil. Yeon Doo menduga Soo Ah pasti kerasukan karena tiba-tiba berbuat baik padanya.


Begitu tiba di mobil, Soo Ah cepat-cepat menyuruh supir untuk pergi duluan. Supir bertanya bagaimana dengan Yeon Doo, Soo Ah beralasan Yeon Doo sedang menunggu Guru Yang di sana. Lalu mereka pergi meninggalkan Yeon Doo.
Yeon Doo sadar kalau Soo Ah sudah meninggalkannya bersama supir. Dia ingin menelepon Guru Yang tapi tas beserta ponselnya sudah dibawa duluan oleh Soo Ah. Dia ingin menumpang telepon di toko tapi toko sudah ditutup.



Yeol menyadari Yeon Doo belum juga kembali. Dia bertanya ke anggota lain apakah mereka melihat Yeon Doo. Dia bertanya pada Da Mi yang sedang lewat bersama Jae Young dan Na Yeon, mereka menjawab kalau Yeon Doo disuruh Guru Yang membeli minuman. Lalu Soo Ah datang, Jae Young bertanya dari mana saja dia di saat semua orang sibuk bekerja. Soo Ah menjawab gugup kalau dia dari jalan-jalan. Semua orang menatapnya curiga.

Soo Ah masuk ke tendanya dengan perasaan lega (?) karena berhasil menyingkirkan Yeon Doo. Tapi tiba-tiba dia kembali menemukan post-it di tasnya, bertuliskan, “Tidak ada gunanya kau lari, waktumu tinggal 30 menit.” Soo Ah baru sadar bukan Yeon Doo yang menempel post-it di tasnya.



Yeon Doo berjalan sendirian menyusuri jalanan yang sepi. Dia terjatuh dan lututnya berdarah. Sementara Yeol, Ha Joon dan Guru Yang masih berusaha mencarinya (Dong Jae kok tenang-tenang aja ya, padahal tahu sobatnya hilang?). mereka bertiga mendatangi kantor petugas pengawas yang tadi mengantar Yeon Doo belanja. Tapi kantor itu sedang tutup. Yeol mencoba menelepon petugas itu dengan ponsel, tapi tidak ada sinyal. Jadi mereka terpaksa membuka pintu kantor itu untuk meminjam telepon. Ha Joon melihat sepeda dan memutuskan mencari Yeon Doo menggunakan sepeda.


Yeol menelepon petugas itu. Petugas menjelaskan bahwa Yeon Doo tidak ikut pulang bersamanya. Mungkin petugas itu juga menjelaskan bahwa Soo Ah juga ikut bersama mereka karena ekspresi Yeol langsung berubah marah mendengar penjelasan petugas. Dia bergegas menemui Soo Ah.

Yeol langsung bertanya soal keberadaan Yeon Doo pada Soo Ah. Soo Ah masih pura-pura tidak tahu, membuat Yeol kesal dan meninggikan suaranya. Dia mencengkeram bahu Soo Ah sambil mengulangi pertanyaannya. Soo Ah terlihat takut dan cemas melihaat tatapan penuh amarah dari Yeol.



Ha Joon yang mencari Yeon Doo dengan sepeda akhirnya menemukan Yeon Doo di pinggir jalan. Ha Joon menghela nafas lega, sementara Yeon Doo juga lega melihat ada orang yang menemukannya. Dia menyeret langkahnya mendekati Ha Joon lalu menyandarkan kepalanya ke dada Ha Joon. Ha Joon menghela nafas, lalu memutuskan untuk memeluk Yeon Doo.




Komentar :
Seo Ha Joon, please don’t fall for your besties’ girl. Aku tahu Yeol-Yeon Doo belum resmi pacaran. Tapi tidakkah Ha Joon lihat ada pancaran rasa suka di antara Yeol-Yeon Doo? Lagipula, aku gak pengen ada another Gong Taekwang (damn you School 2015!). Aku gak pengen Ha Joon jadi 2nd lead male di saat aku udah ngeship Yeol-Yeon Doo bahkan sejak sebelum episode 1 tayang. Apalagi setiap lihat chemistry di antara mereka berdua. Walaupun aku gak menampik perkembangan hubungan Ha Joon-Yeon Doo sangat cute, tapi please~ semoga Ha Joon cuman nganggap Yeon Doo sebagai sahabatnya, seperti Yeol. Semoga Ha Joon cuman ngerasa bahagia karena akhirnya ada orang yang bisa percaya dan jaga selain Yeol.
Karakter Ha Joon lovable dan aku gak bisa benci dia. Itulah kenapa aku bakalan gak terima kalau writer-nim menjadikannya 2nd lead male yang tersakiti. Ini mengingatkanku pada cinta sepihaknya Bokdong di Angry Mom. Jisoo-ya, kenapa kamu selalu mendapat peran sebagai anak yang sering dipukul ortu/bosnya??
Besok-besok kalo ada proyek drama baru, bilang sama PD-nim kalo kamu butuh keluarga bahagia dan dapat cewek juga. Ngerti?
Inget, jangan jatuh cinta sama gebetan sahabatmu.

Sincerely, YeolDoo/Counting Couple/HanaDulSet/Banana Milk biggest shipper.
Ujen/박수잔

151029, 23.44 WIB

3 komentar:

  1. semangat buat sinop selanjutnya yaa mba :) suka banget dengan gaya tulisannyaaaa :D terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih udah ninggalin komen :D
      Baru belajar bikin sinopsis nih, jadi tambah semangat ><

      Hapus
    2. Hohoho padahak udh dr awal baca ngikutin tp baru bisa comment:D
      Semangatlaah mbaa~

      Hapus