Yeon Doo mulai menulis keluhannya di karton dengan
ditemani sahabatnya, Dong Jae. Tiba-tiba Soo Ah mengagetkan mereka dan berkata
kenapa Yeon Doo tidak meminta bantuan Yeol. Yeon Doo bilang dia tidak bisa
menyusahkan Yeol. Dong Jae komentar si Ranking 2 pasti senang dengan kabar ini
karena saingannya, si Ranking 1, Yeol, mendapat poin pinalti dan itu artinya
nilainya berkurang. Soo Ah kaget mendengarnya karena dia si Ranking 2 (dan
memang dia pelapor skandal foto itu). Yeon Doo memarahi Dong Jae karena bicara
yang tidak-tidak tentang Soo Ah. Dong Jae bilang dia tidak kenal siapa si
Ranking 2 dan siapa Soo Ah. Soo Ah bilang tidak apa-apa, dan dia segera pergi
dari tempat itu.
[Flashback]
Direktur Lee (tutor Soo Ah) menjelaskan siapa murid
di SMA Sevit yang harus Soo Ah dekati supaya nilainya baik. Dir. Lee berkata
sekeras apapun Soo Ah belajar, dia tidak akan bisa mengalahkan si Jenius Kim
Yeol. Jadi Soo Ah harus mencari cara lain yaitu dengan menambah poin pinalti
Yeol. Dir. Lee juga menyarankan Soo Ah jangan berteman dengan Kang Yeon Doo
karena dia tidak kaya, tidak pintar dan berada di urutan terendah di sekolah.
Di sekolah, Yeon Doo mulai bergerak menempel spanduk
yang diberinya judul ‘Mencari Keadilan’. Guru Yang datang dan mengajari kalau
seharusnya Yeon Doo datang lebih pagi kalau ingin menempel spanduk itu. Yeon
Doo membalas kalau dia tidak biasa bangun pagi. LOL. Tapi sikap Guru Yang berubah
begitu Guru Im datang. Guru Yang seolah-olah memarahi Yeon Doo dan mengusir
semua murid tang berkumpul di sana. Yeol dan Ha Joon juga ada di sana. Yeol
tersenyum kecil melihat ulah Yeon Doo.
Seseorang memotret spanduk Yeon Doo dan mengirimnya
ke Dinas Pendidikan (entah kenapa tapi aku rasa itu Yeol. Dia membantu Yeon Doo
diam-diam supaya masalah ini sampai ke Dinas Pendidikan).
Yeon Doo melanjutkan demonya. Kali ini dia memegang
spanduk dan meneriakkan poin-poin keluhannya. Di sampingnya Dong Jae dengan
setia ikut berdiri sambil menyiapkan yakult kalau-kalau Yeon Doo haus.
Kepala sekolah menghampiri mereka dan menantang
seberapa tahan Yeon Doo seperti itu. Tapi mendadak utusan Dinas Pendidikan
datang menghampiri mereka dan kepala sekolah menyuruh Yeon Doo masuk ke kelas. Yeon
Doo menolak dan menantang balik kepala sekolah.
Utusan itu bicara dengan kepala sekolah dan
mengancam akan memberi sangsi SMA Sevit kalau sampai membubarkan kegiatan
ekstrakurikuler.
Guru Yang, wali kelas Yeon Doo merazia ponsel murid
di kelasnya untuk mencari si pengadu foto skandal Yeol-Yeon Doo. Kepala sekolah mengawasi dari luar.
Di kantin, waktu Yeon Doo dan yang lain mengantre
makan siang, tiba-tiba dua orang teman sekelas Yeon Doo menghampirinya dan
menumpahkan jatah makan siang Yeon Doo. Mereka kesal karena gara-gara Yeon Doo,
mereka jadi tidak bisa keluar asrama selama dua minggu. Mereka juga mulai
menghasut yang lain untuk menyalahkan Yeon Doo.
Yeol datang melerai keributan itu. Dua orang tadi
langsung takut begitu Yeol datang dan pergi dari sana. Yeol melihat Yeon Doo
menahan amarah dengan mengepalkan tangannya.
Yeon Doo mendatangi Guru Yang dan memohon supaya
bisa melihat siapa yang melapor soal foto itu. Guru Yang menolak dan pergi dari
sana. Yeon Doo diam-diam mengintip ponsel Guru Yang dan akhirnya dia tahu bahwa
teman sekamarnya, Kwon Soo Ah adalah tersangkanya.
Soo Ah menghampiri Yeon Doo yang galau. Yeon Doo
blak-blakan bilang kalau dia sudah tahu kalau Soo Ah adalah si tersangkanya. Yeon
Doo pikir selama ini mereka berteman.
Soo Ah, “Teman? Memangnya ada yang berteman di
sekolah ini?”
Yeon Doo terluka mendengar jawaban Soo Ah. Di kelas musik,
karena dia sudah mulai mendiamkan Soo Ah, dia bernyanyi sendirian untuk tugas
kelompok menyanyi, sementara Soo Ah bernyanyi bersama dua orang teman satu klub
Baekho-nya.
Yeon Doo bernyanyi dengan sedih, sampai akhirnya dia
menangis dan membuat teman sekelasnya kaget. Yeol menatapnya khawatir.
Yeon Doo mulai menunjuk Soo Ah yang sudah berani
mengkhianati persahabatan mereka. Dia menghampiri meja Yeol dan kalau Yeol suka
orang-orang salah paham terhadap mereka, kenapa sekarang mereka tidak
menunjukkannya saja. Yeol hanya tertawa gugup. Lalu Yeon Doo menghampiri dua
orang yang melabraknya di kantin. Dia menendang meja kedua orang itu dan menyesalkan
tindakan mereka yang menyalahkan dirinya padahal yang memberi perintah larangan
itu adalah kepala sekolah. Dia mengesalkan tidak ada seorangpun yang peduli
dengannya di kelas di saat dia membutuhkan bantuan.
Guru menyuruhnya berhenti. Yeon Doo minta maaf dan
dia bilang akan berhenti. Dia akan berhenti dari sekolah. Yeon doo keluar dari
kelas dan berpapasan dengan Guru Yang, tapi dia tidak peduli dengan teriakan
Guru Yang yang menyuruhnya berhenti.
Dong Jae menumpahkan yakult ke rambut Soo Ah begitu
Soo Ah naik tangga. Dia bilang mulai sekarang dia akan mengingat Soo Ah, si
Ranking 2.
Kepala sekolah menemui Dir. Lee dan ibunya Soo Ah,
membicarakan soal utusan Dinas Pendidikan yang datang ke sekolah. Kepala
sekolah berkata mereka tidak perlu khawatir. Dir. Lee menimpali selama tidak
ada masalah dengan Soo Ah, maka hal itu akan baik-baik saja. Ibu Soo Ah
tiba-tiba membicarakan soal kulkas di ruangan kepala sekolah yang sudah
digantinya dengan yang baru (dia memberi isyarat bahwa dia sudah menyiapakan
uang di dalam kulkas itu. Suap?).
Di rumah, Yeon Doo makan malam bersama ibunya. Ibunya
bertanya kenapa Yeon Doo bisa pulang ke rumah. Yeon Doo mengalihkan obrolan
dengan mengatakan kalau supnya keasinan. Lalu dia masuk ke dalam kamar. Ibunya
tahu ada masalah dengan anaknya (naluri seorang ibu ya?)
Seseorang mengetuk kaca jendela Yeon Doo. Dan orang
itu adalah Dong Jae! Ternyata selain sahabatan, mereka juga tinggal bersebelahan
rumah. Dong Jae memberi tahu Yeon Doo bahwa ada berita buruk dan berita lebih
buruk yang dibawanya. Berita buruknya Yeon Doo mendapat banyak poin pinalti dan
berita lebih buruknya…
Yeon Doo kembali sekolah. Dia berjalan menuju
ruangan klub Baekho dan membuka pintunya. Dia menyapa anggota klub Baekho
dengan gaya dan memanggil mereka ‘Tetanggaku yang jahat.’ LOL. Anggota Baekho
melongo.
Bersambung ke sinopsis episode 2.
Komentar
:
Aku langsung jatuh cinta dengan drama ini di episode
pertama. Motif awalku emang Eunji, Lee Won Geun, Jisoo dan N. tapi siapa sangka
alur ceritanya juga likeable. Aku suka kebusukan Soo Ah langsung terungkap dan
gak dilama-lamain. Aku suka persahabatan antara Yeon Doo dan Dong Jae. Aku
harap Writer-nim gak menjadikan Dong Jae sebagai one sided lover. Aku harap dia
tetap jadi teman baik Yeon Doo aja.
Soal karakter, aku udah bilang di first impression-ku
kalo aku suka karakter kedua lead drama ini. Karakter Yeon Doo yang pantang
menyerah, kuat dan loyal dengan klubnya. Dan karakter Kim Yeol yang entah
kenapa mengingatkan aku sama Usui Takumi dari anime Maid-sama. Mereka sama-sama
pintar, kaya, tapi gak sombong. Yeol juga terkesan cuek dan tidak peduli dengan
orang lain. Tapi diam-diam dia mendukung Yeon Doo, mendengarkan keluhan Yeon
Doo dan sering menunjukkan rasa khawatir saat melihat Yeon Doo dalam masalah. Dia
juga suka menggoda Yeon Doo dan menikmati kegugupan Yeon Doo saat berada dekat
dengannya. Yeol sering tersenyum kecil dan aku tahu kalau dia merasa senang
dengan skinship-nya dan Yeon Doo.
Jarang-jarang kan KDrama punya lead male yang paket
lengkap tapi naughty-cenderung pervy- gini? Haha.
Oh ya, ngomongin rating. Episode 1 meraih rating
2.2%. Bersaing dengan Six Flying Dragon dan Glamorous Temptation yang
memperoleh rating 2 digit. Gak apa-apa, gak selamanya drama bagus dapat rating
tinggi. Drama dengan genre school life biasanya emang ratingnya rendah. karena pemirsa Korea didominasi oleh ahjumma yang pastinya lebih memilih nonton drama yang penuh aktor yang lebih senior ketimbang drama anak sekolahan. Yang
penting, aku harap Writer-nim gak tiba-tiba ngubah alur cerita supaya dapat rating
gede. Tetap fokus dengan cerita pembentukan tim cheerleading-nya.
Sassy, Go Go! Fighting!!!~
Sassy, Go Go! Fighting!!!~
151009, 21.50 WIB
Ujen/박수잔
Tidak ada komentar:
Posting Komentar