Ibu Soo Ah sudah menyiapkan segala keperluan Soo Ah
untuk pindah ke luar negeri. Tapi Soo Ah berkata mereka tidak bisa melarikan
diri dari kesalahan mereka. Soo Ah berkata dia akan menerima segala konsekuensi
dari kesalahannya selama ini. Ibunya marah, tapi lalu berusaha membujuknya
untuk mendengarkan perkataan ibunya. Soo Ah menyela bahwa selama ini dia sudah
berusaha menuruti segala keinginan ibunya, tapi sekarang dia hanya ingin
menuruti jalan yang menurutnya benar. Dia ingin berusaha masuk Ivy League
dengan kekuatannya sendiri. Dia menolak pindah ke luar negeri.
Di depan ruangan klub Baekho, Yeon Doo melihat Soo
Ah yang terlihat gugup dan takut untuk masuk ke dalam. Yeon Doo menghampirinya,
lalu menyeret koper Soo Ah dan menyuruhnya masuk ke dalam. Soo Ah kaget, tapi
lalu dengan takut-takut mengikutiku Yeon Doo.
Soo Ah berkata dia sebenarnya merasa tidak pantas
kembali ke klub itu. Tapi setelah melihat video yang dikirim tim cheers, dia
jadi menemukan keberaniannya. Dia berterima kasih dan minta maaf pada semuanya
karena harus terlibat untuk menaikkan spesifikasinya. Dia tahu kata ‘Maaf’ saja
tidak cukup menghapus semua kesalahannya. Yeon Doo berkata, sebagai ‘hukuman’nya,
Soo Ah harus membersihkan ruangan klub selama satu bulan. Yeol mendengus geli
mendengarnya, dia lalu menambahkan Soo Ah harus menraktir mereka makan. Semua
semakin bersemangat, sementara Soo Ah tertawa kecil.
Soo Ah dihukum menjadi relawan selama satu bulan. Pengumumannya
dipasang di dinding sehingga murid-murid yang membacanya mulai menggosipkan Soo
Ah yang begitu mudah dimaafkan padahal kesalahannya sudah keterlaluan. Yeon Doo
dan Soo Ah melihat pengumuman itu, Soo Ah berkata dia memang pantas dihukum
karena sudah keterlaluan, Yeon Doo mengiyakan. Yeon Doo menyindir seorang Putri
Kwon Soo Ah akhirnya memegang sapu.
Soo Ah melirik Yeon Doo dan berterima kasih karena
tidak bisa membencinya. Yeon Doo menampiknya, dan berkata dia masih ingin
memukul Soo Ah. Yeon Doo lalu ‘balas dendam’ dengan men-ttakbam dahi Soo Ah
(dan itu real karena dahi Soo Ah langsung merah setelah di-ttakbam Yeon Doo,
haha). Yeon Doo menambahkan dia belum menampar Soo Ah, Soo Ah lalu lari
menghindari ‘hukuman’ Yeon Doo. Mereka lalu kejar-kejaran sepanjang koridor.
Yeon Doo menggunakan trik Yeol 1 2 3 untuk memberikan opsi pada Soo Ah.
1. Aku
akan memukulmu
2. Kau
akan dipukul
3. Akan
kupukul
Aw… sismance… >3<
Malam harinya, Soo Ah tidur like a boss. Yeon Doo,
Jae Young dan Na Yeon yang melihatnya lalu tersenyum. Mereka senang Soo Ah
akhirnya bisa tidur dengan nyenyak seolah tanpa beban. Yeon Doo membenarkan
selimut Soo Ah, lalu mereka kembali ke kasurnya masing-masing.
Keesokan harinya, Yeon Doo duduk di samping Yeol
yang sedang belajar dengan serius. Yeon Doo berbagai cara menarik perhatian
Yeol tapi Yeol tidak meliriknya. Karena kesal, Yeon Doo akhirnya menuliskan
sesuatu di post-it lalu menempelkannya ke dahi Yeol, setelah itu dia keluar
terlebih dahulu. Yeol yang kaget membaca post-it yang berisi ajakan nonton film
*ehm*, lalu dia tersenyum lebar (tipe senyuman Yeol yang paling aku suka).
Bel tanda pulang sudah berbunyi, Yeon Doo yang
menunggu di luar menunggu Yeol yang belum juga muncul. Yeon Doo lalu melihat
Yeol dan Hyosik berjalan santai menuruni tangga. Dia merasa sebal, lalu menemui
Ha Joon yang sedang piket untuk minta nasehat.
Yeon Doo bercerita pada Ha Joon soal ‘teman’nya yang
diajak cowoknya nonton film. Si cewek terlambat merespon. Tapi setelah
mengiyakan ajakan cowoknya, si cowok malah cuek saja. Ha Joon bertanya apakah
Yeon Doo sudah mengiyakan ajakan nonton film itu, Yeon Doo mengiyakan tapi dia
meralat bahwa itu adalah cerita temannya (Ha Joon gak bisa ditipu!). dia lalu
bertanya apakah menurut Ha Joon, cewek itu terlihat posesif jika terus mengajak
cowok itu. Ha Joon menjawab dia suka ‘cewek posesif’ itu. Tapi dia lalu
cepat-cepat meralat bahwa dia suka tipe cewek yang seperti ‘teman Yeon Doo’
itu.
Ha Joon membantu Yeol membawakan bantal sementara
Yeol membawa sebuah layar proyektor menuju ruang klub Baekho. Ha Joon bertanya untuk apa semua benda itu,
Yeol bilang itu adalah proyek rahasia. Begitu sampai di klub Baekho, Ha Joon
kembali bertanya, jadi Yeol menjelaskan dia sudah menjanjikan sesuatu dengan
Yeon Doo. Yeol sambil tersenyum berkata dia akan ‘menembak’ Yeon Doo karena dia
sangat menyukainya. Ha Joon terlihat kaget, tapi memaksakan senyum dan berkata
semoga Yeol diterima. Yeol bingung dengan respon Ha Joon yang tidak seperti
yang diharapkannya, tapi Ha Joon lalu pergi dari sana. Yeol dengan wajah
cemberutnya mengejar Ha Joon.
Yeon Doo yang masih menunggu Yeol akhirnya melihat
Yeol yang sedang berjalan dengan Ha Joon. Yeon Doo pura-pura tidak terlihat
sedang menunggu Yeol. Begitu Yeol melintasinya, Yeon Doo basa-basi menanyakan
apakah Yeol akan segera kembali ke asrama. Yeol menjawab singkat, lalu segera
melanjutkan langkahnya diikuti Ha Joon. Yeon Doo langsung sebal, lalu
menelungkupkan kepalanya ke meja. Yeol kembali mendekatinya dan menempelkan
post-it berisi ajakan nonton midnight movie di dahi Yeon Doo *kyaaoo*.
Yeon Doo mendatangi ruangan klub Baekho dan kaget
begitu membuka pintunya. Ruangan itu sudah didekorasi dengan balon dan Yeol
sudah menunggunya di sana (bentar, aku mau teriak dulu…. KYAOOO~). Yeol sudah
menyiapkan segala sesuatu untuk kencan nonton filmnya. Bahkan sudah tersedia
sofa yang entah dipinjam dari mana. Yeol menyuruh Yeon Doo duduk di sampingnya.
Yeol lalu malu-malu menggenggam tangan Yeon Doo. Kepala Yeon Doo bersandar di
bahunya. Mereka mulai menikmati filmnya.
Yeon Doo, “Terima kasih.”
Yeol, “Terima kasih juga.”
Sementara itu Ha Joon duduk sendirian,
menimbang-nimbang apakah dia harus menghapus fotonya bersama Yeon Doo atau tidak.
Dan akhirnya dia mengusap foto di layar ponselnya tanpa menghapusnya.
Murid-murid Sevit mendapat jatah liburan. Semuanya
bersemangat mempacking baju-baju mereka. Yeol bertanya kenapa Ha Joon belum
berkemas, Ha Joon menjawab nanti saja dan menyuruh Yeol pulang duluan.
Di tangga, Yeol yang sudah bersemangat akan bertemu
Yeon Doo ternyata didahului Dong Jae yang langsung menyapa dan ditarik
lengannya oleh Yeon Doo. Yeol protes karena Yeon Doo tetap saja suka skinship
dengan cowok lain. Yeon Doo cuma tertawa dan mengajak Yeol pulang bersama
mereka. Heh, jealous Yeol is the best!
Di minimarket, Yeol protes karena Yeon Doo dan Dong
Jae masih suka minum strawberry milk padahal sudah SMA. Yeon Doo balik
menyindir Yeol yang juga suka minum Banana Milk. Yeol juga bertanya apakah Yeon
Doo akan tetap bermain bersama Dong Jae padahal Dong Jae orang yang
membosankan. Yeon Doo membenarkan jaket Yeol dan berkata Dong Jae adalah
tetangganya.
Mereka bertiga duduk di minimarket itu. Yeol masih
dengan tampang cemberutnya, meminum banana milk sendirian. Dong Jae bertanya
apakah Yeon Doo ingin makan malam di luar. Yeol tersedak, dia menasehati Dong
Jae untuk makan malam di rumahnya sendiri. Tapi Dong Jae bilang ibunya tidak
bisa masak.
Tiba-tiba Dong Jae bangkit dan berkata dia harus
pulang. Yeol sudah bahagia karena akhirnya Dong Jae akan pergi saat tiba-tiba
Dong Jae menawarkan untuk makan malam di rumah Yeon Doo karena ibu Yeon Doo
pintar masak. Yeon Doo melirik Yeol tidak enakan. Yeol menyuruh Dong Jae langsung
pulang saja ke rumahnya sendiri. Tapi Dong Jae tetap pasang tampang inosen.
Yeon Doo terus berusaha menahan tawa melihat Yeol yang cemburuan. Haha.
Di kamar asrama, Ha Joon menatap hasil UTS-nya
dengan tatapan kecewa. Dia meremas kertas hasil UTS-nya. Ayahnya menelepon, Ha
Joon lalu mendesah kecewa.
Di jalan menuju rumah Yeon Doo. Yeol berusaha
mencari kesempatam untuk menggenggam tangan Yeon Doo, tapi selalu gagal. Begitu
Yeol bisa menggenggam tangan gadisny (duh, gadisnya!), Dong Jae kembali
menginterupsi momen mereka, membuat Yeol kaget dan melepaskan tangan Yeon Doo.
Yeol menyuruh Dong Jae mengambil jalan lain, tapi Dong Jae berkata rumah mereka
sudah hampir sampai. Yeol menghela nafas, merasa seolah jalan itu tak berujung.
Wkwkwkk. Sabar~
Sementara itu, ibu Yeon Doo yang sedang berjalan
bersama ayah Yeol menyuruh ayah Yeol mampir ke rumahnya untuk ikut makan
bersama dia dan Yeon Doo.
Dong Jae akhirnya tiba di depan rumahnya. Dia
dadah-dadahan pada Yeon Doo dan Yeol. Yeol bersemangat membalas dadah-dadahan,
dia sudah akan menggenggam tangan Yeon Doo saat tiba-tiba Dong Jae berbalik dan
kembali melambaikan tangannya. Yeon Doo menyuruh Dong Jae masuk. Yeol mengeluh
kenapa Dong Jae sama sekali tidak peka (atau mngkin Dong Jae tahu, tapi senang
bisa membuat Yeol cemburu, haha).
Dan setelah melarang Yeon Doo dekat dengan cowok
lain dalam jarak 5 meter, Yeol akhirnya bisa menggenggam erat tangan Yeon Doo. Mereka
meneruskan langkah menuju rumah Yeon Doo dan tahu-tahu di depan mereka, kedua
orangtua mereka juga ada di sana. Berpayung berdua dengan tangan yang juga
saling menggenggam. Haha. Junior Couple meet Senior Couple.
Mereka akhirnya menyadari hubungan masing-masing.
Di rumah.
Yeon Doo tersedak minumannya, ibunya bertanya apakah
dia tidak apa-apa. Yeon Doo menjawab tidak mungkin dia baik-baik saja karena
ibunya sudah menyembunyikan soal hubungannya selama ini dengan ayah Yeol. Ibunya
teringat bahwa tadi Yeol dan Yeon Doo saling berpegangan tangan, dia lalu
menjawab dia tidak pacaran dengan ayah Yeol. Ibunya terus menyangkal kalau dia
pacaran dengan ayah Yeol, dan meminta Yeon Doo untuk tenang.
Sementara Yeol terlibat percakapan lebih serius
dengan ayahnya. Yeol meminta kejelasan soal tadi. Ayahnya menghela nafas, berkata
sebenarnya sejak UTS dia sudah mempertimbangkan untuk meminta pendapat Yeol
soal hubungannya dengan ibu Yeon Doo. Yeol menyindir pendapatnya tidak penting.
Ketika ayah dan ibunya dulu bercerai, mereka bahkan tidak minta pendapat Yeol
dan langsung menitipkan Yeol kecil ke rumah neneknya. Begitu juga saat ayahnya
menjemputnya untuk kembali pulang. Yeol berkata tidak ada bedanya dengan
sekarang.
Ayahnya menjelaskan bahwa ibu Yeon Doo adalah calon
ibu yang baik untuknya, karena ibu Yeon Doo-lah yang mengubah ayah Yeol untuk
lebih memperhatikan Yeol. Yeol mendengus sinis, dia melarang ayahnya menemui
ibu Yeon Doo lagi, lalu dia menyuruh ayahnya keluar dari kamarnya karena dia ingin sendirian. Ayahnya mengerti, lalu
bertanya soal hubungan Yeol dan Yeon Doo, Yeol hanya menahan air matanya supaya
tidak jatuh dan dia tidak mau menjawabnya.
Yeon Doo gelisah di kamarnya membayangkan bagaimana
jadinya jika kedua orangtua mereka menikah dan Yeol menjadi ‘Oppa’-nya. Mereka
makan ramen berdua, tapi akhirnya malah jadi momen romantis. Yeon Doo
berteriak-teriak menghentikan khayalan gilanya.
Yeol kembali ke asrama dan merenung di ruang
laundry. Dan ternyata Yeon Doo juga berpikiran yang sama dengannya. Mereka lalu
bicara serius, membahas soal hubungan mereka. Yeon Doo berkata ibunya terus
menyangkal kalau dia pacaran dengan ayah Yeol, Yeol berkata itu karena ibunya
tidak ingin Yeon Doo khawatir, makanya dia berbohong.
Sementara ayah Yeol juga bicara dengan ibu Yeon Doo.
Ayah Yeol bilang dia mengatakan yang sejujurnya pada Yeol, karena Yeol sangat
peka dan tidak bisa dibohongi. Mereka lalu memutuskan untuk menyusun rencana.
Yeon Doo terus menolak jika mereka harus jadi saudara.
Yeol kembali ke kamar asramanya. Ha Joon bertanya
kenapa Yeol tidak jadi pulang, Yeol menjawab rumah tidak pernah membuatnya
betah. Ha Joon kembali bertanya apakah Yeol bertengkar dengan ayahnya. Yeol
bercerita bahwa ayahnya pacaran dengan ibu Yeon Doo, membuat Ha Joon kaget. Yeol
berkata dia dan Yeon Doo juga syok, apalagi sepertinya hubungan orangtua mereka
sangat serius dan merencanakan pernikahan. Ha Joon menatapnya simpati.
Yeol tidak bisa membayangkan akan menjadi saudara
tiri Yeon Doo. Dengan mata memerah, dia bilang mungkin dia akan gila jika
sampai orangtua mereka menikah, karena dia begitu mencintai Yeon Doo.
Ha Joon bertemu Yeon Doo yang sedang melamun. Awalnya
Ha Joon mau pura-pura tidak melihat Yeon Doo, tapi karena Yeon Doo
memanggilnya, akhirnya dia menghampiri Yeon Doo.
Yeon Doo kembali curhat soal ‘temannya’. Yeon Doo
cerita kalau ‘temannya’ itu sangat menyukai cowoknya, tapi ternyata kedua
orangtua mereka pacaran. Ha Joon berkomentar kenapa Yeon Doo sering
menceritakan soal ‘temannya’, Yeon Doo juga heran kenapa dia bisa menceritakan
soal ‘temannya’ pada Ha Joon, dan dia menambahkan mungkin karena dia merasa
nyaman curhat dengan Ha Joon.
Ha Joon menyarankan supaya ‘teman’ Yeon Doo itu
harus mengikuti kata hatinya, supaya perasaannya bisa lebih tenang. Yeon Doo
mengiyakan kalau memang seharusnya seperti itu. Yeon Doo berterima kasih pada
Ha Joon dan mengajaknya tos. Ha Joon dengan canggung menerima ‘tos’nya Yeon
Doo. Setelah itu Yeon Doo langsung bangkit dengan perasaan lebih tenang dan
menelepon Yeol, mengajak bertemu. Ha Joon melirik Yeon Doo yang mulai melangkah
jauh, lalu bergumam bahwa dia memang bodoh, padahal dia sendiri tidak bisa
mengikuti kata hatinya, tapi malah menasehati orang lain.
Yeol menemui ibu Yeon Doo di kafenya sambil membawa
buket bunga (aku berandai-andai kalau LWG sendiri yang memilih bunganya,
hiyaa~). Dia memperkenalkan diri sebagai kekasih Yeon Doo, membuat ibu Yeon Doo
kaget.
Ibu Yeon Doo bertanya kenapa Yeol menyukai Yeon Doo.
Yeol tersenyum kecil, bercerita awalnya yang dia tahu, Yeon Doo adalah orang
yang menyenangkan, karena itu dia suka bermain bersama Yeon Doo (bermain ya? Bukan
menggoda, hah?). tapi lama-lama dia bahagia dan bersyukur bahwa Yeon Doo selalu
percaya padanya, sejak itu dia mulai belajar untuk mempercayai orang lain lagi.
Ibu Yeon Doo tersenyum dan berkomentar pasti hubungan Yeol dan anaknya sangat
dekat.
Sementara Yeon Doo menemui ayah Yeol dan menyapanya
dan juga memperkenalkan diri sebagai kekasih Yeol. Yeon Doo juga cerita kalau
Yeol terluka karena menyelamatkannya. Ayah Yeol tidak percaya seorang Yeol yang
tidak peduli dengan orang lain mau mengorbankan dirinya seperti itu. Yeon Doo
membela Yeol, mengatakan sebenarnya Yeol anak yang baik yang juga sering
memikirkan kesusahan teman-temannya. Yeon Doo juga mengakui bahwa sebelum kenal
Yeol, dia adalah orang yang gegabah, sering bertindak tanpa berpikir. Tapi Yeol
perlahan mengubahnya menjadi orang yang lebih hati-hati. Yeon Doo bercerita
sambil tersenyum.
Yeol bicara berdua dengan Yeon Doo. Yeon Doo bilang
ayah Yeol terlihat kaget dengan kedatangannya tadi, sementara Yeol cerita kalau
ibu Yeon Doo terlihat jauh lebih tenang. Ibu Yeon Doo juga tidak bicara apapun
soal hubungannya dan ayah Yeol. Yeol
berkata menenangkan Yeon Doo, karena sekarang kedua orangtua mereka tahu soal
hubungan mereka, jadi mungkin mereka akan putus dan batal menikah. Yeon Doo
mengangguk-angguk tapi seakan terbebani sesuatu. Yeol juga merasa sedikit
bersalah.
Ayah Yeol bicara dengan ibu Yeon Doo di kafe. Ayah
Yeol mendengus geli, mengatakan Yeon Doo mirip ibunya. Yeon Doo mampu membuka
hati Yeol padahal dia sendiri tidak bisa mendekati anaknya. Ibu Yeon Doo bercanda mengatakan bahwa Yeon
Doo memang sangat mirp dengannya dalam hal mencari cowok, membuat ayah Yeol
tertawa. Ibu Yeon Doo dengan nada sedih
bertanya apa yang harus mereka lakukan sekarang, ayah Yeol hanya menghela nafas
berat.
Berita soal SMA Sevit yang melakukan manipulasi
nilai untuk beberapa muridnya muncul di TV. Ayah Ha Joon ( dr. Seo) membahas
soal itu dengan Ketua (who? Ketua yayasan sekolah?). Ketua mengatakan dr. Seo
tidak perlu khawatir, tapi mungkin pemeriksaan akan terfokus pada klub
cheerleading yang terlibat soal spesifikasi itu. Dia menyarankan supaya Ha Joon
berhenti saja dari klub itu supaya tidak menimbulkan masalah. Dr. Seo bertanya
soal dana pembangunan sekolah. Ketua menjawab jika sampai kasus korupsi dewan
sekolah terkuak, reputasi dr. Seo bisa tercemar, karena itu langkah pertama
adalah menyuruh Ha Joon keluar dari klub cheers supaya Dinas Pendidikan tidak
curiga pada mereka.
Dr. Seo datang ke SMA Sevit. Guru Im memanggil Ha
Joon yang sedang berjalan bersama Yeol dan menyuruh Ha Joon menemui ayahnya di
parkiran. Yeol menatap Ha Joon khawatir, dia menawarkan untuk menemani Ha Joon
tapi Ha Joon meyakinkan bahwa dia tidak apa-apa.
Ha Joon menemui ayahnya. Dr. Seo menyindir anaknya
yang masih saja main-main dengan cheerleading di saat nilainya menurun. Ayahnya
menyuruh Ha Joon keluar dari tim, Ha Joon menjelaskan takut-takut bahwa dia
akan berhenti setelah tim mereka ikut kompetisi, dia tidak bisa berhenti
sekarang. Dr. Seo akan memukulnya tapi urung karena ada di sekolah, dia
menyuruh Ha Joon ikut bersamanya.
Dr. Seo membawa Ha Joon ke kantornya dan memukul
anaknya tanpa belas kasihan ketika Ha Joon terus memohon untuk meminta waktu 2
minggu di tim cheers. Poor Ha Joon-ie~
Tim cheers sedang giat berlatih. Sub unit Yeon Doo
kebingungan karena Ha Joon tidak ada. Guru Nam menjelaskan Ha Joon tidak bisa
ikut latihan karena sedang bersama ayahnya.
Yeol langsung bergegas menuju rumah Ha Joon. Dia
mencoba memanggil lewat intercom dan dijawab oleh pelayan rumah keluarga Seo.
Pelayan itu menjelaskan bahwa Ha Joon sedang tidak ada di rumah dan hanya dr.
Seo yang ada di rumah, tapi sekarang dr. Seo sedang ada tamu jadi tidak bisa
diganggu. Yeol mencoba menelepon Ha Joon tapi nomornya tidak aktif. Yeol
semakin khawatir.
Yeon Doo juga berusaha mencari Ha Joon di sekolah. Dia
menemukan Ha Joon duduk sendirian di anak tangga dengan wajah penuh memar. Yeon
Doo menghampirinya dan berkata luka Ha Joon harus diobati. Ha Joon menyentak
tangan Yeon Doo dan berkata ketus supaya Yeon Doo tidak menyentuhnya. Ha Joon
memohon supaya Yeon Doo pura-pura tidak melihatnya. Yeon Doo menyerah membujuk
Ha Joon agar mengobati lukanya. Dia lalu berbalik hendak pergi.
Tapi Ha Joon tahu-tahu memeluknya dari belakang,
sambil menangis dia meminta Yeon Doo jangan pergi. Dia memeluk Yeon Doo untuk
waktu yang cukup lama, Yeon Doo tidak bereaksi apa-apa dan seolah ikut
merasakan penderitaan Ha Joon.
Ha Joon akhirnya mau diobati. Yeon Doo mencari-cari
desinfektan tapi belum berhasil menemukannya. Mereka berdua lalu duduk dengan
canggung, Yeon Doo menjaga jaraknya dengan Ha Joon, dia membuka percakapan soal
Yeol yang sudah seharian mencoba mencari Ha Joon. Yeon Doo baru akan menelepon
Yeol tapi Ha Joon melarangnya, dia tidak ingin Yeol melihatnya dalam keadaan
penuh luka.
Yeol datang dan tersenyum lega melihat Ha Joon dan
Yeon Doo ada di UKS, Yeon Doo menjelaskan dia juga baru saja bertemu Ha Joon dan
melihat lukanya lumayan parah. Yeol menatap Yeon Doo lama dan menghela nafas,
lalu langsung membuka sebuah lemari, mengambil desinfektan. Yeon Doo bergumam
dia tidak bisa menemukan obat itu dan ternyata disimpan di sebuah lemari yang
menyatu dengan dinding (jadi sekilas terlihat seperti pintu). Yeol menghampiri
mereka dan menyuruh Yeon Doo tidur karena matanya sudah memerah. Yeon Doo
mengerti, dia lalu meninggalkan Yeol dan Ha Joon berdua.
Yeol mengobati luka Ha Joon dengan hati-hati. Ha
Joon minta maaf pada Yeol, Yeol bertanya maaf untuk apa. Ha Joon tidak
menjelaskan lebih rinci, dia hanya minta maaf untuk segalanya (termasuk karena
nge-backhug Yeon Doo, iya kan?). Yeol menatapnya sedih.
Yeol duduk sendirian di anak tangga. Ternyata dia
menyaksikan saat Ha Joon mem-backhug Yeon Doo tadi. Dia merenung di sana,
menghela nafas sedih. Sendirian.
Yeon Doo bertemu Yeol di tangga, Yeon Doo menyapa
dengan nada ceria dan berkomentar kalau Yeol terlihat lelah hari itu. Yeol memperhatikan
Yeon Doo agak lama sebelum akhirnya tersenyum dan sengaja memuji dirinya
sendiri yang tidak boleh terlihat terlalu sempurna setiap saat. Yeol bertanya
kali ini apa masalah si Peringkat 195 Kang Yeon Doo (yeah, peringkat Yeon Doo
naik 1 tingkat karena diajar les privat oleh Yeol). Yeon Doo mengatakan soal
rencana Guru Yang yang akan mengadakan ulangan minggu depan.
Yeol menawarkan untuk mengajar Yeon Doo lagi. Yeon
Doo bersemangat, tapi dia takut Yeol akan kembali minta ditraktir daging. Yeol
menggodanya, dia bilang dia sudah bosan makan daging, jadi dia minta ditraktir
makan siang saja dari Yeon Doo. Yeon Doo berkata nanti mereka bisa ketahuan
sedang kencan jika sering bertemu saat makan siang (SMA Sevit sepertinya ada
peraturan larangan pacaran bagi para muridnya, makanya kasus skandal foto
Yeol-Yeon Doo dianggap pelanggaran berat). Yeol pura-pura merajuk, Yeon Doo
akhirnya setuju untuk makan siang bersama 3 kali seminggu. Mereka lalu berjalan
sambil bergandengan tangan (dan yang inisiatif duluan adalah Yeon Doo, hehe).
Tim cheers kembali berlatih. Guru Nam menyadari
kalau ada yang aneh dengan gerakan Ha Joon. Guru Nam bertanya keadaan Ha Joon,
Ha Joon menjawab dia baik-baik saja.
Guru Im datang dan berkata KepSek ingin bicara
dengan Ha Joon. KepSek meminta Ha Joon untuk keluar dari tim atas perintah
Ketua. Ayah Ha Joon khawatir kegiatan tim cheers akan mengganggu nilai Ha Joon.
Ha Joon bertanya seandainya dia tidak mau keluar, apa yang akan terjadi. KepSek
menjelaskan Ketua dan dr. Seo sangat dekat, jika sampai terjadi apa-apa yang
merugikan mereka, Guru Nam dan Guru Yang bisa terancam. Dan KepSek yakin Ha
Joon tidak akan bisa bertanggung jawab. Dia meminta Ha Joon memikirkan
baik-baik dan membuat keputusan bijaksana (untuk pertama kalinya aku ngerasa
KepSek tulus menasehati anak didiknya).
Ha Joon dengan berat hati melangkah ke ruang latihan
cheers. Dia teringat kata-kata ayahnya yang mengancam akan membubarkan klub
cheers jika Ha Joon tidak menuruti perintahnya. Dia menatap sedih Guru Yang dan
Guru Nam yang sedang membina tim cheers. Ha Joon mengurungkan niatnya masuk ke
ruangan itu.
Ha Joon memutuskan untuk keluar dari tim cheers,
Guru Nam bertanya apa alasannya, Ha Joon tidak mau menjelaskannya.
Guru Nam lalu mengumumkan bahwa Ha Joon akan keluar
dari tim, membuat anggota yang lain kaget. Yeol bergegas menemui Ha Joon.
Yeol menemui Ha Joon yang sedang ada di gedung
olahraga. Yeol bicara soal Ha Joon keluar dari tim. Ha Joon beralasan
orangtuanya marah karena nilainya turun gaga-gara latihan cheers. Yeol bertanya
apa hanya itu alasan Ha Joon. Ha Joon kebingungan, Yeol berteriak marah
padanya. Ha Joon meyakinkannya memang cuma itu alasannya.
Yeol menatapnya tajam, “Apa bukan karena Kang Yeon
Doo?”
Dan Ha Joon terdiam menatap sahabatnya.
Komentar
:
Jadi, Kwon Soo Ah dapat punishment-nya gitu aja? Ringan
amat yak? Walaupun dia udah minta maaf, tapi sekolah harusnya adil dong. Yeol
yang cuman dituduh mencuri aja hukumannya pelayanan masyarakat selama sebulan. Masa’
Soo Ah yang kesalahannya yang nyata dan lebih berat dari itu, hukumannya sama?
(dan kenapa aku jadi sewot?). bukannya benci sama Soo Ah sih, tapi atas nama
keadilan… Whatever, sisi baiknya, aku jadi bisa liat dia bercanda lagi dengan
Yeon Doo dan yang lain, dan sismance ternyata sama indahnya dengan bromance :3
Bicara soal bromance..
Bisakah aku punya 1 Yeol dalam hidupku? Haha. Aku
makin cinta sama karakter Yeol yang menghadapi setiap masalah dengan sangat
dewasa dan bijaksana. Ketika dia akhirnya tahu soal hubungan ayahnya dan ibu
Yeon Doo… dia membicarakannya dengan Yeon Doo yang notabene sekarang jadi
pacarnya. Aku senang dia gak bertindak egois dengan langsung melampiaskan
kemarahan pada ayahnya saat itu juga. Walaupun dia kecewa, tapi dia tetap mau
bicara pelan-pelan dengan ayahnya.
Tapi, ow… aku bisa ngerasain sakitnya perasaan Yeol
menyaksikan sobatnya memberikan backhug pada pacarnya. Walaupun Yeon Doo gak
merespon perasaan Ha Joon, tapi aku bisa liat gimana sedihnya Yeol karena
diam-diam sobatnya juga menaruh perasaan khusus pada Yeon Doo. Kedua orang itu
adalah orang yang sangat berharga dalam hidupnya. Yeol mencintai mereka dan
terus berjuang melindungi mereka. Dan sekali lagi, Yeol menunjukkan sikap yang
jauuuuhh dari kata ‘Egois’. Walaupun Yeol menyaksikan sendiri bagaimana Ha Joon
nge-backhug Yeon Doo, tapi dia gak langsung mendatangi Ha Joon dan memukulnya
atau apalah. Yeol, dengan wajah senyumnya malah merawat luka-luka Ha Joon
dengan sangat hati-hati.
Seo Ha Joon… tolong berhentilah menyakiti dirimu dan
sahabatmu. Tidakkah kau lihat betapa tulus sikap Yeol padamu? Aku gak ngerti
kenapa Writer-nim harus memasukkan cerita triangle love ini tiba-tiba. Kalau
cuman buat naikin rating viewer, kayaknya gak kesampaian. Tapi emang dengan
adanya triangle love ini, reaksi netizen emang jauh lebih rame. Dan anehnya
ternyata banyak yang bersimpati pada Ha Joon atas perasaan one sided love-nya. Aku,
malah kasian sama Yeol yang terus menyembunyikan kenyataan bahwa dia kecewa dan
sedih seorang diri. Dia tetap menunjukkan wajah senyumnya supaya orang-orang di
sekelilingnya gak khawatir.
Yeol-Yeon Doo adalah enviable couple of the year!! Menyentuh
banget bagaimana pasangan remaja 18 tahun ini mengenal cinta dengan cara yang
sangat jujur. Saling mengagumi dan mendukung satu sama lain. Envy… envy…
Dengan semua masalah ini, aku haraaaappppp banget ‘perahu’-ku,
yang bernama YeolDoo berlayar.
1 episode menuju akhir :’)
151110, 17.54 WIB
Ujen/박수잔
Tidak ada komentar:
Posting Komentar